SuaraJawaTengah.id - Bencana banjir merendam 12 desa di Kecamatan Butuh dan Grabag Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Hal itu tentu saja akibat tingginya intensitas hujan dalam dua hari belakangan ini
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Purworejo Budi Wibowo mengatakan, banjir tersebut merendam permukiman dan ladang persawahan yang sebagian sudah siap panen.
Menurut dia akibat banjir tersebut, kini sebagian masyarakat masih berada di tempat pengungsian.
Ia menyebutkan sejumlah tempat pengungsian tersebut, yakni di Gedung PNPM Butuh ada 87 warga, RM Arema (60), dan Balai Desa Kedungmulyo (71).
Baca Juga:VIRAL! Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas'ud Terjebak Banjir di Kotanya Sendiri, Warganet: Mantab
"Sebagian besar pengungsi sudah pulang ke rumah masing-masing. Total pengungsi pada hari Senin (14/3) dan Selasa (15/3) mencapai 1.500 orang," kata Budi dikutip dari ANTARA Rabu (16/3/2022).
Budi menyampaikan untuk memenuhi kebutuhan makan di tempat pengungsian Pemkab Purworejo mendirikan dapur umum di Balai Desa Butuh.
Ia menuturkan selain merendam permukiman dan sawah, banjir saat ini juga masih merendam jalan raya Purworejo-Kebumen di Desa Klepu, Kecamatan Butuh.
"Namun air yang menggenangi jalan raya tersebut sudah mulai surut sehingga kendaraan kecil yang kemarin dialaihkan, hari ini sudah bisa lewat di jalur tersebut mekipun tetap diberlakukan buka-tutup," katanya.
Budi menyebutkan akibat hujan deras beberapa hari kemarin sejumlah sungai di wilayah Kabupaten Purworejo meluap airnya sehingga terjadi banjir.
Baca Juga:Banjir di Balikpapan, Ketinggian Air Mengkhawatirkan, BPBD Balikpapan Konsen Evakuasi Warga
Sejumlah aliran sungai yang meluap airnya, yakni Sungai Bogowonto, Dulang, Jali, Dlangu, Bedono, Gebang Kecil, dan Sungai Gebang Besar.