Cerita Keluarga di Cilacap Tetap Menggelar Pesta Pernikahan Meski Dihantam Banjir: Kadung Undangan Tersebar

Para tamu yang datang terpaksa harus menerabas banjir.

Ronald Seger Prabowo
Rabu, 16 Maret 2022 | 18:43 WIB
Cerita Keluarga di Cilacap Tetap Menggelar Pesta Pernikahan Meski Dihantam Banjir: Kadung Undangan Tersebar
Para tamu undangan yang menghadiri pesta pernikahan meski dalam kondisi banjir di Desa Nusawangkal, Kecamatan Nusawungu, Kabupaten Cilacap, Rabu (16/3/2022). [Suara.com/Anang Firmansyah]

SuaraJawaTengah.id - Cuaca hujan dengan intensitas tinggi melanda sebagian wilayah Jawa Tengah bagian selatan sejak Senin (14/3/2022) malam. Pun tak terkecuali di langit Desa Nusawangkal, Kecamatan Nusawungu, Kabupaten Cilacap.

Muhadi (60) saat itu tengah menyiapkan tenda untuk pesta pernikahan putrinya, Diana Triani dengan Anam Saputra.

Sejak Senin (14/3/2022), tenda mulai berdiri. Persiapan memasak untuk tamu hajatan pun sudah mulai dilakukan.

Terlebih undangan pernikahan sudah mulai disebar sejak Minggu (13/3/2022). Tak pernah terbayangkan olehnya, pesta pernikahan yang harusnya berjalan normal, terpaksa dilakukan dalam keadaan terendam banjir.

Baca Juga:Potensi Banjir Masih Mengintai, Warga di 20 Kecamatan di Kabupaten Bandung Diminta Waspada

Muhadi, tak mengira jika lingkungan rumahnya menjadi salah satu lokasi yang tergenang banjir. Pasalnya, wilayah rumahnya bukan daerah rawan banjir. Bahkan banjir terakhir kali terjadi puluhan tahun lalu.

"Yang namanya hujan kan kita tidak tahu kapan terjadi. Hujan itu mulai hari Senin kemarin. Tapi air mulai tinggi itu hari Selasa pagi jam 08.00 WIB," ungkapnya saat ditemui Suarajawatengah.id, Rabu (16/3/2022).

Ia sebenarnya bisa saja menunda pernikahan anaknya, jika banjir ini terjadi sebelum hari Minggu (13/3/2022) kemarin.

Namun karena banjir secara mendadak terjadi hari Selasa (15/3/2022) pagi, mau tak mau dirinya tetap menggelar pesta pernikahan anaknya.

"Mungkin kalau sebelumnya hujan dari kemarin-kemarin bisa saya tunda (pernikahan). Tapi ini kan mepet sekali. Apa boleh buat. Sebenarnya saya ya susah sekali ini," jelasnya.

Baca Juga:Bukti Sudah Move On, Cewek Datang ke Nikahan Mantan Sambil Bawa Buket Uang Segaban, Eh Malah Dinyinyiri

Prosesi akad nikah pun dilakukan pukul 11.30 WIB. Karena, kondisi tenda digenangi banjir, akad pun dilaksanakan di atas panggung resepsi. Meski begitu, tidak mengurangi khidmatnya acara sakral ini.

"Alhamdulillah walaupun dengan kondisi seperti ini ya lancar tadi prosesi akadnya. Tadi akad jam setengah dua belas,", terangnya.

Pesta pernikahan dalam kondisi banjir sangat jarang terjadi. Pemandangan tak biasapun banyak dijumpai.

Para tamu yang datang terpaksa harus menerabas banjir. Jalan menuju kediamannya tak memungkinkan untuk dilewati kendaraan karena kedalam banjir mencapai 70 centimeter.

"Ini baru pertama kali ini (banjir). Terakhir banjir besar terjadi pada tahun 1985. Sampai sekarang baru kali ini terjadi lagi. Saya yang susah ya masak-masaknya. Akhirnya, meja dan kursi tamu yang ada di depan di pindah ke dapur disusun buat alas kompor," tuturnya.

Ketinggian air di dalam tenda bekisar 40 centimeter. Jika di halaman rumahnya mencapai 76 centimeter. Hal ini lah yang menyulitkan aktivitas tamu yang akan datang ke pesta pernikahan anaknya.

Muhadi, sudah mempersiapkan pesta pernikahan anaknya sejak setahun lalu. Oleh sebabnya, prosesi tersebut harus tetap berjalan karena persiapan yang sudah seratus persen. Namun tiba-tiba banjir datang dan membuyarkan rencana yang sudah dilakukan.

"Persiapan ini sudah satu tahun. Dahulu rencana dilakukan saat Bulan Syawal, lah sekarang kan Bulan Sadran. Lah kan hampir satu tahun. Sudah lama ini tapi kan ga tahu ini namanya mungkin musibah lah ya," katanya.

Dirinya menduga, banjir kali ini adalah air kiriman dari wilayah Kabupaten Banyumas yang ada di sebelah utara desanya. Karena jika pada musim hujan pada sebelumnya, tidak pernah terjadi sampai separah ini.

"Ini saya kira air kiriman dari Desa Wijahan, dari wilayah utara. Sebenarnya kalau tidak terlalu mepet akan saya tunda bulan depan atau kapan lah," tutupnya.

Selain menggelar prosesi akad, Muhadi juga tetap menyediakan hiburan organ tunggal. Para tamu pun, nampak berjoged ria meski harus terendam banjir mencapai paha orang dewasa.

Kontributor : Anang Firmansyah

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini