SuaraJawaTengah.id - Pegiat media sosial Sayid Machmoed BSA mengkritisi kegiatan mengaji di trotoar. Sebab, trotoar adalah tempat umum, dan dilewati banyak orang.
Sayid Machmoed menyampaikan hal itu di akun twitternya. Dari akun media sosial tersebut menjadi perhatian banyak warganet.
"Ngaji Di Jalan/Trotoar, Ibadah kepada Allah SWT itu ada tuntunan bukan tuntutan supaya terlihat paling islami sendiri, karena ibadah itu selain mengandung hablu minallah juga mengandung hablu minannas, makanya ketika ibadah bagaimana caranya harus menjaga kedua-duanya," tulisnya dikutip dari Twitter @sayid_machmoed pada Sabtu (23/4/2022).
Ia menyebut kegiatan itu tidak dibenarkan. Sebab jalan dan trotoar diliwati banyak orang dan bukan semua muslim.
Baca Juga:Ribuan Warga Mengaji di Trotoar Pekanbaru, MUI Riau Ungkap Adab Baca Alquran
"Karena jalan/terotoar itu bukan milik orang islam aja, tapi juga milik semua agama, makanya yang lewat di jalan itu ada yang pakaian rapi ada yang tidak," tulisnya.
"Kalau sampai ada yang lewat wanita yang tidak berpakaian rapi (menutup aurat) di depan orang Ngaji tsb, siapa yg salah..?."
"Apakah orang yang lewat yang tidak berpakaian rapi atau orang yang Ngaji di Trotoar yg salah..?."
"Tentu yang Ngaji di trotoar yang salah, karena tidak menghormati Al-Qur'an, begitu juga orang yang membaca Al-Qur'an di dalam kamar mandi, apakah kamar mandinya yang salah..?."
Sontak saja warganet pun langsung memberikan komentar.
Baca Juga:Gerakan Indonesia Pintar Mengaji di Kalbar Diresmikan, Ini Harapan Sutarmidji
"Kembalikan Fungsi Trotoar pada tempatnya untuk pejalan kaki. Mending bikin gerakan jalan kaki berbusana budaya lokal seperti ini. Gerakan Baca Kitab bisa penuhi Tempat Ibadah masing-masing," tulis @KIT*****.
"Tujuannya utk syiar (malu membaca Alquran di tempat umum) dan membiasakannya sbg prilaku..bagus2 saja toh. Sudut pandang negatif itu bagi penonton utk contoh yg baik jgn menjadikan pemberi contoh mundur teratur," tulis @H7**.
"Dan itu terjadi baru baru ini saja. Saya sih belum pernah lihat langsung. Paling yang pernah ibu2 yang jualan dipinggir jalan mengisi waktu luang sambil nunggu pembeli datang. Menurut saya sih hal seperti itu tidak perlu dibesar-besarkan paling juga musiman pasti capek sendiri," tulis @Fan*********.
"Kalau tiap hari ya ga boleh, sesekali dalam momen tertentu ga apa2. Acara sholawatan habib syech ya sering sampe nutup jalan, acara maulid nabi, rajaban bahkan sampe haul ya vkadang ga cuma ambil trotoar tapi sampe blokir jalan. Sering kita kritis pada liyan, tapi lupa berkaca," tulis @azi********.