Cerita Penjual Tiket Bus Terminal Muntilan, Penen Saat Mudik Lebaran Setelah 2 Tahun Paceklik Pandemi Covid-19

Mudik lebaran kali ini menjadi kebangkitan dari usaha bus di Muntilan Kabupaten Magelang

Budi Arista Romadhoni
Sabtu, 07 Mei 2022 | 15:59 WIB
Cerita Penjual Tiket Bus Terminal Muntilan, Penen Saat Mudik Lebaran Setelah 2 Tahun Paceklik Pandemi Covid-19
Susan Sasmita, pemilik agen penjualan tiket Kios Kuning di Terminal dr Prajitno, Muntilan sedang melayani pembeli. [Suara.com/ Angga Haksoro Ardi]  

Susan yang membuka agen penjualan tiket warisan dari orang tuanya sudah hapal betul karakter para penumpang. Cek cok kecil di loket bisa diatasi jika penjual berlaku jujur.

Mengambil keuntungan saat momen Lebaran, kata Susan sah-sah saja selama semuanya dikomunikasikan dengan baik kepada para calon penumpang.

Menolak menyebut angka pasti, Susan memberi perkiraan pendapatan agen penjualan tiket selama musim mudik. “Rahasia perusahaan. Sekitar Rp5 juta-an lebih lah,” katanya seraya tertawa.

Keuntungan menaikkan harga tiket di musim Lebaran digunakan untuk menutup pendapatan yang tidak banyak di saat perjalanan sepi. “Kalau masa rame begini bisa nutup yang sepi. Tiap bulan kan jumlah penumpang beda-beda. Kalau lagi rame begini bisa nutup waktu lagi sepi.”

Baca Juga:Korbankan Anak Sekolah dengan Perpanjang Libur karena Alasan Urai Kemacetan Arus Balik, Dinilai Bukan Pilihan Tepat

Jumlah penumpang mudik tahun ini kata Susan tidak sebanyak mudik tahun 2019. Banyak perusahaan di Jakarta yang menyediakan kendaraan mudik untuk karyawan.

Program mudik gratis juga mempengaruhi menurunnya jumlah pemudik meggunakan bus umum tahun ini. “Pabrik sudah pada pakai carteran sendiri. Mobil jemputan pabrik buat arus mudik juga sekarang. Terus rombongan mudik gratisnya banyak,” kata Susan.    

Warisan Agen Tiket

Susan melanjutkan usaha menjual tiket bus dari kedua orang tuanya. Dulu kios menempati lahan di selatan terminal.

Kios Susan berada di lahan milik PT Kereta Api Indonesia (PT KAI). Terminal dr Prajitno memang menempati lahan bekas stasiun kereta api jurusan Ambarawa-Secang-Magelang.

Baca Juga:Arus Mudik, Penumpang Bandara Soetta hingga H-1 Sebanyak 1.171.365 Orang

Jalur kereta yang dibuka pada masa kolonial Belanda tahun 1898 itu, terakhir beroperasi sekitar tahun 1976. Areal stasiun Muntilan kemudian diubah menjadi terminal.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini