"Sama yang jual valuta asing kalau serah terimanya nunda pembayarannya haram. Karena di situ ada riba yang tidak serah terima langsung," papar Buya Yahya.
Pengasuh Pondok Pesantren Al-Bahjah Cirebon ini menuturkan sudah banyak orang yang merugi akibat tidak menjalankan syariat Islam saat bermain valuta asing tersebut.
"Model-model seperti itu tidak dibenarkan, itu kan bukan budaya kita kaum muslimin, jangan ikut-ikutan. Karena bangkrutnya banyak, bohongnya banyak," imbuh Buya Yahya.
Maka dari itu, Buya Yahya menyarankan kepada umat muslim untuk berbisnis yang jelas-jelas saja. Tidak usah mengikuti trend valuta asing dianggap cepet memberikan keuntungan besar.
"Bisnis yang jelas-jelas saja, cuma banyak orang yang biasanya gaya, wah ikut bisnis model ini keren, biarpun bangkrut tetep keren, itu kan model-model begitu," katanya.
Diakhir videonya, Buya Yahya kembali mengingatkan kepada umat muslim agar sebisa mungkin menghindari valuta asing karena di dalam prosesnya terdapat banyak riba.
"Pokoknya agar transaksinya tidak riba harus halalan kontan dan serah terimanya harus anda memberi, saya memberi. Kalau besok ya kirimnya lewat transfer, itu nggak boleh masuk bab haram,"
"Kalau dua hal itu terpenuhi boleh model apa saja. Tapi kelihatannya dua hal itu tidak akan terpenuhi dalam bisnis tersebut. Maka nggak usah ikut-ikut deh," pungkas Buya Yahya.
Kontributor : Fitroh Nurikhsan
Baca Juga:Ketemu Jusuf Hamka di Masjid, Baim Wong dan Anaknya Kompak Pamer Pose Tiga Jari