Yang berinvestasi pada properti, baik tanah maupun bangunan, biasanya akan menemui kesulitan mendapatkan uang dari hasil investasinya ketika membutuhkan dana darurat melalui penjualan. Hal ini tidak berlaku pada emas atau logam mulia.
Karena sifat likuiditasnya yang tinggi, emas bisa dicairkan dan mendapatkan dana yang diharapkan dengan waktu yang relatif cepat. Penjualan bisa dilakukan di toko online maupun offline.
Tidak hanya dijual, emas juga bisa dijadikan sebagai jaminan untuk pengajuan pinjaman, dengan tingkat bunga pinjaman yang lebih rendah jika dibandingkan dengan pinjaman umum lainnya.
4. Emas menjadi investasi yang menguntungkan dalam jangka panjang
Baca Juga:Melonjak Rp 12.000, Cek Deretan Harga Emas Antam Jelang Akhir Pekan Ini
Emas bisa menjadi investasi yang sangat menguntungkan dalam periode jangka panjang, setidaknya dalam kurun waktu sepuluh tahun. Sementara untuk jangka pendek dan menengah, keuntungan yang diperoleh investor tidak bisa dikatakan besar, bahkan cenderung kecil atau juga minus. Karena itu emas lebih pas dijadikan produk investasi jangka panjang.
5. Mudah dipindahtangankan secara resmi
Selain mudah diperjualbelikan, emas juga menjadi instrumen investasi yang mudah dipindahtangankan secara resmi, apapun bentuknya, termasuk di antaranya dalam bentuk warisan. Tidak perlu syarat, sertifikat dan ketentuan khusus untuk memindahtangankan ke pihak lain.
6. Risiko investasi emas sangat rendah
Selain hilang karena kecerobohan dalam menyimpan, emas memiliki risiko yang sangat rendah sebagai produk investasi yang gagal. Catat saja sifatnya yang tidak memiliki nilai penyusutan. Karena itu, menjadikan emas sebagai instrumen investasi jangka panjang bisa menjadi opsi paling menarik untuk dipertimbangkan.
Baca Juga:Kilau Emas Dunia Memudar Imbas Menguatnya Data Ritel AS
7. Emas mudah didapatkan