SuaraJawaTengah.id - Luapan banjir masih menutup akses jalan utama menuju Desa Krandegan, Kecamatan Bayan. Sejumlah wilayah di Kabupaten Purworejo dilanda banjir sejak 2 hari terakhir.
Banjir setinggi 1,5 meter masih menggenangi underpass rel kereta Besole yang menghubungkan wilayah Desa Krandegan dengan jalan nasional Kutoarjo-Purworejo.
Meski banjir mulai surut di daerah permukiman, genangan air yang menutup underpass Besole menyulitkan warga yang akan beraktifitas. Jalan ini merupakan jalur utama warga menuju jalan Kutoarjo-Purworejo.
“Tadi pagi masih lumayan tinggi sekitar 1,5 meter. Underpass ini akses utama yang menghubungkan Desa Krandegan dengan jalan nasional Kutoarjo-Purworejo,” kata Kepala Desa Krandegan, Dwinanto kepada SuaraJawaTengah.id, Kamis (2/6/2022).
Menurut Dwinanto, banjir terjadi akibat meluapnya Sungai Dulang. Wilayah Desa Krandegan dilalui 2 sungai besar: Jali dan Dulang.
Luapan air mulai masuk ke permukiman warga pada Rabu (1/6/2022) sekitar pukul 03.30 WIB. Hujan deras mengguyur kawasan tersebut sejak malam sekitar pukul 21.00 WIB.
“Di tempat kami sudah hujan sejak pukul 21.00 WIB. Kalau di Purworejo kota sudah hujan sejak sore,” kata Dwinanto.
Akibatnya sekitar 450 dari 700 rumah di Desa Krandegan terendam banjir setinggi perut orang dewasa. “Daerah terdampak berada di 11 dari 14 RT. Sekitar 600 kepala keluarga," paparnya.
Beberapa warga sempat mengungsi ke rumah tetangga yang lebih tinggi. Menurut data BPBD Kabupaten Purworejo, 75 orang mengungsi akibat banjir di Desa Krandegan.
Baca Juga:Warga Kebon Pala Jaktim Mulai Bersihkan Lumpur Akibat Banjir Kiriman dari Bogor
Dwinanto mengatakan, warga yang berada di daerah terhindar banjir berinisiatif membuat dapur umum. Hingga Rabu kemarin, dapur umum menyediakan 2 ribu nasi bungkus untuk warga terdampak banjir.
- 1
- 2