Pengembangan kawasan industri ini berupaya untuk mematuhi kaidah-kaidah bangunan hijau, proses industri bersih, dan sistem pengelolaan air yang ketat untuk menjaga keseimbangan dengan alam dan masyarakat sekitar.
Lokasi BIP sangat strategis berada di jalur tol Trans Jawa yang menjadikannya mudah dijangkau dari kota Jakarta, Semarang, maupun Surabaya.
Kawasan industri BIP berlokasi empat kilometer dari pintu tol Kademan KM 348 melalui jalan raya Pantura sehingga sangat mudah dijangkau karena ditopang infrastruktur jalan yang baik.
Kawasan industri BIP didukung oleh berbagai infrastruktur publik yang menjamin kemudahan dan efisiensi untuk transportasi dan logistik. Infrastruktur transportasi publik tersebut antara lain Bandar Udara Ahmad Yani, Semarang (80 km), Pelabuhan Tanjung Mas, Semarang (85 km), Stasiun Kereta Api Pekalongan (23 km), Bandar Udara Internasional Kertajati, Cirebon (160 km).
“Batang menjadi kawasan favorit bagi pengembangan lahan industri. Selain ditunjang infrastruktur transportasi yang sangat baik, Batang punya sejumlah nilai tambah lain, seperti biaya tenaga kerja yang kompetitif, ketersediaan lahan yang mencukupi, serta potensi pengembangan secara jangka panjang,” urai Permadi Indra Yoga.
Berbeda dengan pengembangan kawasan industri lain di daerah Batang, kondisi geografis BIP cukup unik karena berada di wilayah yang memiliki kontur perbukitan.
Kontur lahan yang berbukit juga mengurangi risiko terjadinya banjir serta menjamin pasokan air dan udara bersih yang terjaga dengan baik.
Menurut Permadi Indra Yoga, BIP dilengkapi berbagai infrastruktur dan layanan pendukung utama untuk memenuhi kebutuhan operasional pabrik-pabrik yang ada di dalamnya.
“Fasilitas-fasilitas tersebut antara lain pasokan listrik yang stabil, jaringan telekomunikasi dan internet, pusat pengolahan limbah terpadu, pasokan air yang baik, hingga sistem keamanan terpadu, pemadam kebakaran, serta klinik kesehatan,” jelasnya.
Baca Juga:Menteri Bahlil Sebut Lahan di KIT Batang Sudah Terjual Habis: Masuk 1.000 Hektare Tahap Dua