Isu Peretasan Website Gegerkan Jateng Jelang Berakhirnya Daftar Ulang PPDB 2022

Ada oknum yang memanfaatkan kesempatan tersebut untuk masuk ke akun calon peserta didik lain dan mengubah data yang telah dimasukkan.

Ronald Seger Prabowo
Rabu, 06 Juli 2022 | 23:06 WIB
Isu Peretasan Website Gegerkan Jateng Jelang Berakhirnya Daftar Ulang PPDB 2022
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. [Dok Pemprov Jateng]

SuaraJawaTengah.id - Isu peretasan mewarnai jelang berakhirnya masa pendaftaran ulang bagi pendaftar yang diterima di sekolah negeri pada pelaksanaan PPDB Jateng 2022 SMA dan SMK.

Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo menyebut jika sampai saat ini evaluasi terkait pelaksanaan PPDB 2022/2023 terus dilakukan.

hasilnya beberapa temuan terkait permasalahan dan laporan yang muncul dari orang tua serta calon peserta didik, salah satunya isu peretasan.

"Setelah kami klarifikasi ternyata bukan hacker, tapi ada satu sekolah yang passwordnya dibuatin sama semua," kata Ganjar Pranowo dilansir dari ANTARA, Rabu (6/7/2022).

Baca Juga:Survei Charta Politika: Elektabilitas untuk Capres 2024, Ganjar Pranowo Teratas di Lampung dan Sumut

Menurut Ganjar, cara tersebut dipilih oleh sejumlah sekolah untuk memudahkan orangtua dan calon peserta didik saat aktivasi akun, namun pemilik akun sebenarnya atau calon peserta didik tidak langsung mengubah kata kunci.

Akibatnya, lanjut Ganjar, ada oknum yang memanfaatkan kesempatan tersebut untuk masuk ke akun calon peserta didik lain dan mengubah data yang telah dimasukkan.

"Ini ada data dari Telkom yang membantu kami, ternyata bisa kami trace dan dipastikan ternyata tidak ada hack tapi karena passwordnya ketahuan," ujar politikus PDI Perjuangan itu.

Evaluasi lain terkait dengan kuota kosong di beberapa sekolah pada PPDB 2022/2023 dan untuk temuan ini, Ganjar mengatakan akan menunggu sampai akhir proses PPDB yakni hari terakhir pendaftaran ulang pada Kamis (7/7).

"Ditunggu sampai besok apakah akan full mereka bisa masuk ke pendaftaran ulang, kalau tidak ada yang masuk ya saya sarankan diisi," katanya.

Baca Juga:Ganjar Godok Raperda Disabilitas Bareng DPRD, Serius Bangun Inklusivitas di Jateng

Hasil pemetaan, lanjut Ganjar, masih banyak siswa kurang mampu yang belum mendapat sekolah sehingga ada opsi mereka akan diprioritaskan untuk mengisi kekosongan kuota tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini