SuaraJawaTengah.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati, Jawa Tengah, mencatat 26 desa terdampak banjir akibat curah hujan tinggi di wilayah lereng Pegunungan Muria, sedangkan rumah warga yang mengalami rusak berat hingga ringan ada 42 unit.
"Sebanyak 26 desa yang terdampak banjir pada Kamis (14/7/2022) tersebut, tersebar di empat kecamatan," kata Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Pati Budi Mulyawan dikutip dari ANTARA di Pati, Jumat (15/7/2022).
Di antaranya, banjir bandang terjadi di Kecamatan Margoyoso tercatat ada enam desa terdampak, mulai dari Desa Bulumanis Kidul, Bulumanis Lor, Tunjungrejo, Waturoyo, Cebolek, dan Sekarjalak.
Kemudian di Kecamatan Trangkil hanya di Desa Karangwage dan di Kecamatan Wedarijaksa tersebar di lima desa, mulai dari Desa Margorejo, Tawangharjo, Jontro, Nguren Siti, dan Nguren Rejo.
Baca Juga:Enam Orang Tewas Diterjang Banjir dan Tanah Longsor di Seram Bagian Barat
Sementara di Kecamatan Pati terjadi di 14 desa, mulai dari Desa Dengkek, Cengkok, Setulan, Semampir, Geta'an, Kalidoro, Sarirejo, Ngipik, Sidokerto, Payang, Mulyoharjo, Kutoharjo, Ngepungrejo dan Widorokandang.
Untuk rumah terdampak, di Desa Bulumanis Kidul (Margoyoso) tercatat ada 17 rumah, sebanyak enam rumah di antaranya rusak parah dan 11 rumah rusak ringan.
Sedangkan di Kelurahan Parengan ada 11 rumah warga mengalami rusak berat dan di Desa Tunjungrejo terdapat delapan rumah rusak berat, dua rumah rusak sedang dan empat rumah rusak ringan.
Dari hasil asesmen, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Pati menemukan ada satu titik tanggul sungai yang jebol dengan panjang kurang lebih 25 meter di Desa Bulumanis Kidul yang mengakibatkan enam rumah hanyut dan 11 rumah rusak ringan.
Sedangkan banjir di Desa Tunjungrejo juga disebabkan tanggul Sungai Sat jebol sehingga mengakibatkan tujuh rumah warga lenyap tersapu banjir bandang, sedangkan tujuh rumah lainnya mengalami rusak berat.
Tanggul sungai di desa setempat sebelumnya pernah jebol pada Senin (27/6) dan telah diperbaiki, namun hujan deras yang mengguyur sejak Rabu (13/7) malam hingga Kamis (14/7) tengah malam itu menyebabkan kerusakan ke dua kalinya.
Selain itu, Rumah Sakit Umum Soewondo Pati juga tergenang air hingga masuk beberapa ruang dan sempat mengganggu pelayanan kesehatan. Termasuk Kantor Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) juga tergenang.
Sementara itu, warga yang mengungsi ada 55 jiwa dari 14 keluarga di Desa Bulumanis. Sebelumnya ada 425 warga Kelurahan Kalidoro yang mengungsi di Masjid Kalidoro, namun saat ini telah kembali ke rumah masing-masing.
Sebagai upaya percepatan penanganan bencana banjir bandang, BPBD Kabupaten Pati bersama lintas instansi terkait telah berada di lokasi untuk koordinasi dan kaji cepat. Posko lapangan juga didirikan di Balai Desa Bulumanis, guna mempermudah koordinasi dan penanganan darurat.
Guna memenuhi kebutuhan makan dan minum warga terdampak dan tim di lapangan, dapur umum juga didirikan di tiga titik, yakni di Kantor Dinas Sosial, Balai Desa Bulumanis Kidul dan kediaman Kepala Desa Tunjungrejo.
Sejumlah kebutuhan logistik juga telah disalurkan kepada warga penyintas dengan jenis makanan anak, makanan siap saji, lauk pauk siap saji, perlengkapan bayi, roti siap makan dan beberapa kebutuhan lainnya.
Hingga hari ini (15/7), tim gabungan bersama masyarakat terus bergotong-royong membersihkan pemukiman maupun jalan dari material puing sampah dan lumpur yang terbawa banjir bandang.
Adapun pembersihan itu mendapat dukungan alat berat sebanyak empat unit escavator dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) dan Dinas Pekerjaan Umum setempat. Di samping itu truk pengangkut lumpur dan sampah serta puing lainnya juga disiagakan termasuk mobil tanki air untuk pembersihan jalan milik BPBD Kabupaten Pati.