Tak Buru-buru Tentukan Pilihan di Pilpres 2024, Relawan Jokowi Diminta Bantu Pemerintah Hadapi Potensi Resesi

Presiden Jokowi meminta kepada para relawan dan loyalis untuk tidak terburu-buru dalam menentukan langkah terkait Pilpres 2024, melainkan diminta untuk membantu ancaman resesi

Budi Arista Romadhoni
Sabtu, 30 Juli 2022 | 07:00 WIB
Tak Buru-buru Tentukan Pilihan di Pilpres 2024, Relawan Jokowi Diminta Bantu Pemerintah Hadapi Potensi Resesi
Ilustrasi resesi ekonomi. Presiden Jokowi meminta kepada para relawan dan loyalis untuk tidak terburu-buru dalam menentukan langkah terkait Pilpres 2024, melainkan diminta untuk membantu ancaman resesi. (Kolase foto/Shutterstock)

SuaraJawaTengah.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kepada para relawan dan loyalis untuk tidak terburu-buru dalam menentukan langkah terkait Pemilihan Presiden 2024 serta fokus membantu pemerintah bersiap menghadapi segala kemungkinan di tengah situasi ketidakpastian global, termasuk potensi resesi.

Menurut Ketua Umum Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) Mustar Bona Ventura, hal itu disampaikan Jokowi saat mengundang sejumlah perwakilan relawan dalam pertemuan di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (29/7/2022).

"Presiden meminta relawan untuk fokus dan membantu pemerintah terhadap segala kemungkinan ke depan terkait potensi resensi dan upaya pemerintah melakukan pemulihan ekonomi," kata Mustar dikutip dari ANTARA.

 Pertemuan Jokowi dengan kelompok relawan dilakukan tepat dua pekan setelah ia mengundang sejumlah eksponen aktivis 1998 yang tergabung dalam Persatuan Nasional Aktivis 98 (PENA 98) ke Istana Kepresidenan pada 15 Juli lalu.

Baca Juga:Setelah Ngaku Sakit, Polisi Ungkap Alasan Tak Jebloskan Roy Suryo ke Penjara

Mustar mengatakan terdapat sekira 30-an perwakilan kelompok relawan yang hadir memenuhi undangan Jokowi ke Istana Kepresidenan Bogor, di antaranya dari Projo, Pospera, Sahabat Buruh Relawan Jokowi, Seknas Jokowi, PENA 98, KIB, Duta Jokowi, Kornas Jokowi, Bara JP, Solmed, RPJB, Pos Raya, GK Center, dan Almisbat.

Pertemuan dilangsungkan selepas Shalat Jumat sekira pukul 13.30 WIB dan berlangsung lebih kurang dua setengah jam lamanya.

Menurut Mustar, dalam pertemuan tersebut Jokowi memaparkan situasi resesi global dan bagaimana posisi Indonesia di dalamnya.

Jokowi menyampaikan bahwa Bank Dunia memperkirakan 60 negara berpotensi bangkrut dan 40 di antaranya sudah pasti akan mengalami kebangkrutan.

Bank Dunia bersama Dana Moneter Internasional (IMF) juga menggambarkan bahwa 2022 akan menjadi tahun yang sulit, tapi 2023 bakal lebih berat lagi.

Baca Juga:Ungkap Dunia Tidak Baik-baik Saja, Sri Mulyani Tak Kaget AS Masuk Jurang Resesi

"Presiden menyampaikan Indonesia sekarang berada di peringkat kedua dunia dalam hal pertumbuhan ekonomi sebesar 5,0 persen, dan hanya berada di bawah Vietnam," kata Mustar.

Kendati demikian dengan segala situasi terkait ancaman resesi tersebut, lanjut Mustar, Jokowi tetap berpesan kepada para relawan untuk tidak terburu-buru dalam menentukan langkah menyongsong Pilpres 2024 dan meminta fokus untuk membantu pemerintah terhadap segala kemungkinan ke depan, baik itu terkait potensi resesi maupun upaya pemilihan ekonomi. 

Para relawan kemudian berkesempatan menyampaikan suara mereka, termasuk usulan sejumlah langkah kerja sama dalam menghadapi

"Kemudian dalam kesempatan berikutnya para relawan bergantian berbicara. Poin-poin yang disampaikan antara lain masukan dan usulan-usulan langkah kerja bersama dalam menghadapi situasi tersebut," ujar Mustar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak