Puskesmas Bantuan Korban Erupsi Merapi 2010 Mangkrak, Sumbangan Masyarakat Jawa Timur

Puskesmas pembantu di Dusun Purbolinggo, Desa Gulon itu semula ditujukan untuk membantu pelayanan medis warga terdampak erupsi Merapi tahun 2010.

Ronald Seger Prabowo
Selasa, 02 Agustus 2022 | 21:36 WIB
Puskesmas Bantuan Korban Erupsi Merapi 2010 Mangkrak, Sumbangan Masyarakat Jawa Timur
Bangunan puskemas pembantu di Desa Gulon, Kecamatan Salam yang mengkrak. Berhenti beroperasi sejak pandemi Covid-19 karena kekurangan tenaga medis. (Suara.com/ Angga Haksoro Ardi).

SuaraJawaTengah.id - Puskesmas bantuan masyarakat Jawa Timur di Desa Gulon, Kecamatan Salam, Magelang, mangkrak. Berhenti beroperasi karena kekurangan tenaga medis.

Puskesmas pembantu di Dusun Purbolinggo, Desa Gulon itu semula ditujukan untuk membantu pelayanan medis warga terdampak erupsi Merapi tahun 2010.   

Pendirian puskesmas diresmikan Gubernur Jawa Timur, Soekarwo pada 19 Juli 2013. “Bantuan masyarakat Jawa Timur pasca erupsi Merapi. Selama saya menjadi Kepala Desa pada 2014, sampai sekarang belum ada kegiatan apa-apa,” kata Kepala Desa Gulon, Nanang Bintartana, Selasa (2/8/2022).

Menurut Nanang, puskemas yang mulai dibangun tahun 2011 tersebut sempat akan digunakan sebagai tempat isolasi terpusat penanganan Covid-19. Namun batal karena rumah sakit masih mampu menampung pasien.   

Baca Juga:Puskesmas Ramah Anak dan Sarapan Bangik Metro Diluncurkan

“Mau dipakai saat Covid-19 (kasus penularan) tinggi. Kami bersihkan dengan dokter dan perawat puskesmas untuk isolasi. Dari dibangun tahun 2011 belum pernah difungsikan.”

Padahal kata Nanang, keberadaan puskesmas sangat membantu warga sekitar yang jaraknya cukup jauh dari puskesmas utama di Salam. “Kalau difungsikan, keberadaannya mungkin sangat membantu. Wilayah Srumbung bisa berobat ke situ. Lebih dekat,” ujar Nanang.

Pemerintah Desa Gulon bahkan pernah meminta izin menggunakan gedung puskesmas untuk kantor desa. Saat itu kondisi balai desa sudah tidak lagi layak digunakan untuk melayani warga.     

“Apa saya pakai saja buat kantor desa? Saya (pernah) sampai minta begitu. Itu kalau tidak bangunan bagus, sudah hancur. Sudah 10 tahun lebih," paparnya.

Ririn pemilik warung di depan puskesmas mangkrak itu membenarkan, bahwa dulu puskemas dibangun untuk bantuan medis warga terdampak erupsi Merapi tahun 2010.

Baca Juga:Viral Video Anak Kecil Meronta Kesakitan di Puskesmas Minahasa Tenggara, Kaki dan Tangan Terikat

Menurut Ririn, puskesmas sempat buka menerima pelayanan kesehatan meskipun hanya seminggu 3 kali. Sepengetahuan dia, puskesmas berhenti beroperasi karena kekurangan tenaga medis.   

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini