SuaraJawaTengah.id - Ulama kharismatik asal Rembang, Ahmad Bahauddin alias Gus Baha memiliki prinsip soal memprioritas antara anak dan istri.
Secara terang-terangan ulama yang kini berusia 51 tahun itu ternyata memiliki prinsip mengutamakan anak ketimbang istrinya.
Pernyataan Gus Baha itu diketahui dalam sebuah unggahan video di akun TikTok @konnesgluk, Senin (08/08/2022).
Dalam video itu Gus Baha tengah mengkaji soal mana yang harus diutamakan antara anak dan istri.
Baca Juga:Kasus Asusila di Ponpes, Ini Kata Gus Baha
"Orang itu sekarang sering salah kaprah, katanya istri diatas anak. Dulu itu bapak mengajari saya begini, kamu harus lebih sayang anak daripada istri," buka Gus Baha.
Gus Baha lantas menerangkan alasannya memilih anak ketimbang istri lantaran ikatan emosi anak tidak bisa terputus oleh apapun.
"Istri itu jika kamu cerai, jadi orang lain. Kamu mati juga jadi orang lain, dan anak-anak tidak bisa kamu cerai," paparnya.
Selama berumah tangga, Gus Baha sering memberikan pengertian pada istrinya bahwasanya ia lebih mengutamakan anaknya.
"Kalau istriku siap tiap hari saya didik begitu, kalau bertengkar sama anak, dia harus siap-siap kalah," tambah Gus Baha.
Baca Juga:Kiai Cabuli Santri, Gus Baha : Itu Bagus
Meski istrinya terkadang iri dengan perlakuan Gus Baha. Namun ahli tafsir Al-Quran ini bisa memberikan pengertian pada istrinya.
"Ajaran saya itu pasti benar, misal saya membela anakku, ruginya apa itu juga anakmu. Kamu jangan egois, memangnya anakku anak siapa," imbuh Gus Baha.
Sontak saja unggahan video itu pun mematik perhatian warganet. Banyak dari mereka yang menuliskan beragam tanggapan.
"Bener nih, sesuai dengan prinsipku," ucap akun @riyana**.
"Memang bener sih anak itu darah daging, kalu istri bukan," tutur akun @shafa**.
"Leres Gus, saya juga milih anak, hari tuaku yanf urus juga anak-anakku. Mungkin beda cerita untuk keluarga yang harmonis," imbuh akun @nanisang**.
"Jadi ke inget kasus Sule," sahut akun @tiyan**.
"Ternyata memang benar keputusan Sule," timpal akun @notyour**.
Kontributor : Fitroh Nurikhsan