"Makanya Jokowi jadi salah satu variabek penentu kemenangan (Pilpres 2024), sehingga calon-calon kemudian mengidentikkan merasa dekat dan merasa di-endors kan," jelas dia.
Mantan Menteri PPN/Bappenas atau orang yang membawa Jokowi ke Jakarta, Andrinof Chaniago, mengatakan untuk sepuluh tahun ke depan, Indonesia masih butuh sosok presiden yang sungguh bekerja untuk membawa perubahan, seperti sosok Jokowi.
Di antaranya memiliki karakter pekerja keras, dekat dengan rakyar, lurus, berani mengambil keputusan yang memiliki visi ke depan hingga negarawan.
"Kita belum perlu orang yang hebat bicara jika ada yang hebat dalam bekerja. Orang gigih dan sungguh-sungguh dalam bekerja akan membuat banyak target pembangunan tercapai," terang Andrinof.
"Dan ingat, Jokowi itu negarawan sejati. Jadi contoh bagi capres-capres selanjutnya. Rival dalam pemilu, dirangkul untuk bersama-sama membangun negara," jelas dia.
Andrinof menambahkan, kini rakyat sudah di hadapkan dengan realita bahwasanya akan banyak pilihan calon pemimpin Indonesia periode 2024-2029. Di mana kini sudah ada sejumlah partai atau koalisi yang bisa mengajukan capres sendiri. Mulai dari PDIP, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dari Galkor-PPP-PAN, Koalisi Gerindra-PKB hingga sejumlah partai yang berkoalisi.
"Ini menarik, Pilpres 14 Februari 2024 yang tinggal satu setengah tahun sajikan banyak calon. Capres harus bisa meneruskan cita-cita besar yang dibangun Jokowi," harap dia.
Rakyat kata dia, sudah merasakan pembangunan fisik yang nyata seperti tol dari Sabang-Merauke, pembangunan waduk-waduk untuk pertanian, puluhan juta program keadilan berupa pembagian sertifikat tanah untuk mereka yang tidak mampu hingga pengendalian Covid-19.
"Termasuk penetapan Ibu Kota Negara (IKN) yang terletak di wilayah Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Itu demi menuju Tahun 2045. IKN mengubah orientasi pembangunan menjadi Indonesia-sentris alias pemerataan, serta mempercepat transformasi ekonomi. Penerus Jokowi harus memahami dan melanjutkan itu," paparnya.
Baca Juga:5 Isi Pidato Presiden Jokowi di Sidang Tahunan MPR 2022, Singgung Krisis Ekonomi sampai Korupsi