Menurut dia, peningkatan tinggi gelombang tersebut dipengaruhi oleh pola angin di wilayah Indonesia bagian selatan yang dominan bertiup dari arah timur hingga tenggara dengan kecepatan 5-25 knot.
Dalam hal ini, kata dia, tiupan angin yang cenderung searah berpotensi mengakibatkan terjadinya peningkatan tinggi gelombang.
Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan Sabang, perairan barat Lampung, perairan selatan Jawa, Laut Jawa, Selat Makassar bagian selatan, Laut Banda, dan Laut Arafuru.
Terkait dengan hal itu, dia mengimbau kepada seluruh pengguna jasa kelautan untuk mewaspadai risiko gelombang tinggi terhadap pelayaran.
Baca Juga:Prakiraan Cuaca Jakarta Jumat 26 Agustus: Malam Sebagian Wilayah DKI Hujan Ringan
Selain itu, kata dia, bagi wisatawan yang mengunjungi pantai di pesisir selatan Jabar, Jateng, dan DIY diimbau untuk tidak berenang atau mandi di pantai yang terhubung langsung dengan laut lepas karena gelombang tinggi dapat terjadi sewaktu-waktu.
"Kami akan segera informasikan kepada masyarakat jika terjadi perkembangan lebih lanjut terkait dengan tinggi gelombang laut ini," demikian Teguh Wardoyo.
- 1
- 2