SuaraJawaTengah.id - Peretas yang mengenalkan diri sebagai Bjorka sudah dapat diidentifikasi Badan Intelijen Negara dan Polri.
"Sampai sekarang ini, memang gambaran-gambaran pelakunya sudah teridentifikasi dengan baik oleh Badan Intelijen Negara dan Polri, tetapi belum bisa diumumkan gambaran-gambaran siapa dan di mananya itu. Kami sudah punya alat untuk melacak itu semua," kata Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD dalam konferensi pers di kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, hari ini.
Berdasarkan koordinasi yang dilakukan bersama dengan Menteri Komunikasi dan Informatika Jhonny G. Plate, Kepala BIN Budi Gunawan, Kepala Badan Siber dan Sandi Negara Hinsa Siburian, dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, disimpulkan bahwa data-data yang diretas dan dibocorkan Bjorka ke dunia maya ialah bersifat umum.
Dugaan motif peretasan dikatakan tidak membahayakan. Selain itu, disimpulkan pula bahwa Bjorka tidak memiliki keahlian ataupun kemampuan membobol yang sungguh-sungguh.
Baca Juga:Identitas Asli Bjorka Sudah Diketahui Polisi dan BIN, Tinggal Ringkus!
"Hasil dari kesimpulan kami, apa yang dilakukan Bjorka ini sebenarnya tidak punya keahlian atau kemampuan membobol yang sungguh-sungguh. Dia hanya hendak memberitahu kepada kita kalau kita harus hati-hati, (data) kita akan bisa dibobol, dan sebagainya," katanya.
Meskipun begitu, Mahfud menegaskan pemerintah tetap tetap serius dalam menangani kasus itu. Salah satunya ialah dengan membentuk satuan tugas perlindungan data yang akan melindungi data-data, terutama data negara, dari ancaman peretasan ataupun kasus kebocoran data.
Meski tidak membahayakan, kata Mahfud, peretasan yang dilakukan Bjorka mengingatkan bangsa Indonesia agar meningkatkan kewaspadaan terhadap pengamanan data, baik data-data negara maupun data masyarakat.
"Kami akan menjadikan ini sebagai peluang, sebagai pengingat kepada kita semua untuk sama-sama berhati-hati," ujar Mahfud.
Baca Juga:Mahfud MD Sebut Aksi Peretasan Bjorka Tak Berbahaya: Publik Harus Tenang