Wow! Sudah 26 Juta Wisatawan Nusantara yang Mengunjungi Jawa Tengah

Di Provinsi Jawa Tengah kunjungan wisatawan bahkan surplus, dari target 11 juta wisatawan nusantara, realisasi hingga Agustus 2022 mencapai 26 juta wisnus

Budi Arista Romadhoni
Minggu, 02 Oktober 2022 | 09:26 WIB
Wow! Sudah 26 Juta Wisatawan Nusantara yang Mengunjungi Jawa Tengah
Wisatawan menikmati pemandangan di pelataran Candi Borobudur. Nantinya, hanya pemilik tiket khusus yang boleh berwisata hingga puncak candi. [Suara.com/ Angga Haksoro Ardi]

Kepala Disporapar Purbalingga Prayitno mengungkapkan hal serupa. Dengan bentang alam dan sejarah yang kaya, pengembangan dilakukan secara serius.

"Kita branding wisata di Purbalingga sebagai tempat lahir Panglima Besar Jenderal Sudirman. Kami ada enam event, sportourism ada dua event di tanggal 1 dan 2 Oktober, ada Sudirman Run. Festival kopi besok tanggal 6 Oktober itu juga kita branding dengan tempat lahir Pak Sudirman," ujarnya.

Prayitno mengatakan, pada 2022 kunjungan wisatawan 1.850.000 orang. Hingga Agustus 2022, jumlah Pelancong ke Purbalingga mencapai 1.607.000 orang. Adapun sumbangan sektor wisata untuk Pendapatan Asli Daerah Purbalingga mencapai Rp 16,5 miliar hingga Agustus 2022.

"Sebelum covid-19 malah Rp 11,5 miliar (sumbangan PAD dari wisata). Pasca pandemi ternyata kunjungan bagus, sumbangan naik sekali. Kita optimis sampai akhir Desember semakin bagus (jumlah kunjungan). Untuk sportourism kita juga sedang membangun GOR Indoor yang bisa untuk wisata sekalian olahraga," urainya.

Baca Juga:Bule Amerika Cidera Saat Surfing di Mentawai: Jari Patah, Dilarikan ke Padang

Kepala Desa Serang Sugito mengaku siap menyambut kedatangan wisatawan ke Desa Wisata Serang. Ia mengatakan, desa yang terletak di lereng Gunung Slamet itu dulunya zona merah kemiskinan.

Menyadari potensi alam yang dimiliki, Sugito dan perangkat Desa Serang pun melakukan program pembangunan pariwisata secara bertahap mulai dari 2010.

"Dulu wilayah ini ya kebun saja. Kemudian mulai kita eksplorasi dan kita ubah menjadi desa wisata yang memiliki multiplier effect, mulai dari jualan, karyawan pemandu dan lainnya. Yang terlibat dalam D'Las (Di Lembah Asri) mencapai 1000 orang dari desa," urainya.

Sugito mengatakan, saat merintis Desa Wisata mulanya berawal dari modal Rp 9 juta dan tanah kas desa yang hanya 1,3 hektare. Kini, setelah 12 tahun berjuang Desa Wisata Serang dengan wisata unggulan D'Las memiliki aset seluas 22 hektare.

Dikatakan Sugito lahan seluas itu disewa dari warga selama 20 tahun.

Baca Juga:Perubahan APBD Disetujui, Ganjar: Evaluasi Turun, Langsung Belanjakan!

"Awalnya kita punya tanah desa seluas 1,3 hektare sekarang dengan 22 hektare asetnya bernilai Rp 21 miliar. Pengembangan ditopang dari Dana Desa yang kita prioritaskan untuk ekonomi produktif," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak