Soroti Tragedi Kanjuruhan, Mantan Dokter PSIS Semarang Sebut Gas Air Mata Bisa Menyebabkan Kematian

Mantan Dokter PSIS Semarang, Mufidah turut menyoroti tragedi kematian ratusan suporter di Stadion Kanjuruhan Malang

Budi Arista Romadhoni
Senin, 03 Oktober 2022 | 07:34 WIB
Soroti Tragedi Kanjuruhan, Mantan Dokter PSIS Semarang Sebut Gas Air Mata Bisa Menyebabkan Kematian
Dokter Mufidah kini juga menjadi bintang bagi suporter PSIS Semarang. Kehadirannya menjadi sorotan tersendiri bagi para pendukung sepak bola. [Instagram/@pipitamory]

SuaraJawaTengah.id - Mantan Dokter PSIS Semarang, Mufidah turut menyoroti tragedi kematian ratusan suporter di Stadion Kanjuruhan Malang.

Melalui akun TikToknya, Dokter Mufidah menyampaikan bela sungkawa kepada korban meninggal dalam kerusuhan usai pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022).

"Innalillahi wa innalillahi rojiun, saya dokter Mufidah turut berbela sungkawa dan berduka cita sedalam-dalamnya atas kejadian yang menimpa Arema FC melawan Persebaya Surabaya," buka Dokter Mufidah dikutip pada Senin (3/10/2022).

"Semoga kejadian tersebut tidak akan pernah terulang lagi di dunia sepak bola Indonesia," sambungnya.

Baca Juga:Aremania soal Tragedi Kanjuruhan: Ini Pembantaian, Ditembaki Gas Air Mata, Pintu Ditutup

Kemudian perempuan kelahiran Kendal ini menerangkan bahaya yang timbulkan dari gas air mata yang disemprot aparat keamanan dalam menangani kericuhan suporter.

Menurut Dokter Mufidah gas air mata terdapat tiga jenis diantaranya, chroloacetophenone (CH), o-cloro-benzylidene (CS), dan terakhir oleoresin capsium (OC).

"CN dan CS jika diledakkan dalam dekat akan menimbulkan gangguan pada mata. Serbuknya dapat melukai mata, dapat menyebabkan peradangan pada konjungtiva, mengiritas kornea mata dan dapat menyebabkan gangguan penglihatan," ungkapnya.

Sedangkan gas air mata jenis OC, menurut Dokter Mufidah dapat menimbulkan mata bengkak, menimbulkan jaringan baru atau pembuluh darah baru pada kornea yang seharusnya jernih.

Dokter Mufidah mengakui jika gas air mata juga dapat menyebabkan gangguan pernafasan dan paling parah bisa menyebabkan kematian.

Baca Juga:Baim Wong Berduka atas Tragedi Stadion Kanjuruhan, Netizen Sinis: Gak Dibikin Konten? Mumpung Masih Anget

"Jika gas tersebut terhirup maka akan menyebabkan hidup berair rinore dan menyebabkan rasa terbakar di tenggorokan serta rasa terbakar di dada, dada nyeri, sesak nafas," ucap Dokter Mufidah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini