SuaraJawaTengah.id - Beberapa hari ini warganet dihebohkan dengan adanya seorang pria di Kabupaten Pemalang yang nangkring di pohon setinggi puluhan meter dan enggan turun selama berhari-hari. Diduga pria tersebut mengalami depresi.
Dalam video yang beredar di media sosial disebutkan, peristiwa itu terjadi di Desa Banyumudal, Kecamatan Moga, Kabupaten Pemalang. Di video itu terlihat seorang pria tengah nangkring di salah satu dahan pohon pinus.
Aksi pria tersebut membuat warga cemas karena diperkirakan sudah berlangsung selama lebih dari satu pekan. Upaya membujuk agar pria itu turun juga tak berhasil kendati sudah dirayu dengan berbagai iming-iming, seperti makanan, uang, kopi, dan rokok.
Camat Moga Umroni membenarkan keberadaan pria yang nangkring di pohon tersebut. Dia menyebut aksi pria itu pertama kali diketahui pada 4 Oktober 2022.
Baca Juga:Cosplay Jadi Batman, Penampakan Sepeda Motor Pria Ini Bikin Takjub, Warganet: Kreatif Tanpa Batas
"Warga lagi nyari rumput yang pertama kali lihat tanggal 4 Oktober. Posisinya sudah di atas pohon. Sejak saat itu sampai hari ini masih bertahan di atas pohon," kata Umroni yang mendatangi lokasi, Selasa (11/10/2022).
Menurut Umroni, lokasi pohon pinus yang dipanjat berada di kawasan hutan milik Perhutani dan harus ditempuh dengan berjalan kaki. Adapun ketinggian pohon pinus mencapai sekitar 20 meter.
"Dari informasi yang kami terima, pria itu bernama Lukman, warga Buaran, Pekalongan. Diduga karena ada tekanan jiwa atau gangguan jiwa sehingga yang bersangkutan naik ke pohon pinus," katanya.
Umroni mengatakan, pihaknya bersama pemerintah desa, relawan SAR, petugas Perhutani dan warga sudan berupaya membujuk agar aksi pria tersebut diakhiri.
"Yang bersangkutan sudah berkali-kali coba dibujuk agar turun, tapi sampai sekarang tetap tidak mau turun," ujar dia.
Baca Juga:Studi Ungkap Gen Z Lebih Rentan Depresi, Apa Sebabnya Sih?
Lukman menambahkan, aparat pemerintah, relawan, petugas Perhutani dan warga juga akan terus memantau kondisi pria tersebut selama masih berada di atas pohon.
Dikhawatirkan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan karena sudah berhari-hari berada di atas pohon tanpa makan dan minum kendati kondisi fisiknya terlihat masih kuat.
"Kami dari pemerintah kecamatan, pemerintah desa, relawan dan warga terus berusaha membujuk agar yang bersangkutan turun. Karena kalau tidak akan menyebabkan hal-hal yag tidak diinginkan," ujar dia.
Koordinator relawan Moga Resque, Ardian Firdos mengungkapkan, pihaknya sudah melacak keluarga yang bersangkutan berdasarkan keterangan warga yang mengenalnya.
"Kita sudah mendapatkan alamat yang bersangkutan. Alamatnya valid atau tidaknya kita sedang kroscek," Ardian, Selasa (11/10/2022).
Kontributor : F Firdaus