Bentuk Prilaku Baru, Wisatawan yang Naik ke Candi Borobudur Perlu Dilakukan Edukasi

Para wisatawan di Candi Borobudur perlu mendapat edukasi jika nanti bangunan candi sudah dibuka untuk umum

Budi Arista Romadhoni
Senin, 30 Januari 2023 | 10:41 WIB
Bentuk Prilaku Baru, Wisatawan yang Naik ke Candi Borobudur Perlu Dilakukan Edukasi
Sejumlah wisatawan asing berada di lapangan Kenari kawasan Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Magelang, Jateng, Kamis (14/7/2022). ANTARA FOTO/Anis Efizudin

SuaraJawaTengah.id - Para wisatawan di Candi Borobudur perlu mendapat edukasi jika nanti bangunan candi sudah dibuka untuk umum. 

Hal itu diungkapkan kata General Manager Unit Borobudur PT Taman Wisata Candi Borobudur Prambanan dan Ratu Boko (TWC) Jamaludin Mawardi.

"Konsentrasi kami pascapencabutan aturan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) adalah bagaimana nanti secara bersama-sama mengawal wisatawan yang diizinkan naik ke candi," kata Jamaludin dikutip dari ANTARA di Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Senin (30/1/2023). 

Menurut dia jika hal itu berjalan akan merupakan sesuatu yang baru, kultur baru orang berwisata ke Candi Borobudur karena ada pembatasan untuk naik candi. Hal ini perlu dikenalkan kepada masyarakat.

Baca Juga:Roy Suryo Divonis 9 Bulan Penjara dan Disebut Tak Berpendidikan oleh Hakim

"Kalau dulu tidak perlu reservasi atau pemesanan untuk naik Candi Borobudur, yang penting wisatawan datang saja pasti bisa naik. Ke depan ada paradigma baru untuk bisa datang dan bisa naik ke Candi Borobudur harus rela melakukan reservasi," katanya.

Ia menyampaikan ke depan kalau pengunjung tidak melakukan pemesanan tidak dijamin ada kesempatan naik ke candi karena ada pembatasan.

"Ini sesuatu yang baru, karena terbatas sehingga membentuk perilaku baru, membiasakan orang dengan kebiasaan baru, dulu tidak pakai sandal khusus untuk naik candi, ke depan harus pakai sandal," katanya.

Jamaludin menuturkan dulu wisatawan mau memaakai sepatu atau alas kaki yang lain diperbolehkan, ke depan harus memakai sandal khusus. Ke depan harus ada kebiasaan baru yang memang harus diedukasikan kepada wisatawan.

Menurut dia rencana sudah ada tinggal  melegalisasikan pelaksanaannya, artinya pihak-pihak yang terlibat ini tidak hanya PT TWC dengan Balai Konservasi Borobudur (BKB), di level lebih atas ada sejumlah kementerian yang menentukan kebijakan.

Baca Juga:Jleb! Sudah Divonis 9 Bulan Penjara, Roy Suryo Juga Dibilang Tak Berpendidikan oleh Hakim

"Kami tahapannya adalah menyiapkan sistem layanan termasuk standar operasional prosedur (SOP) kunjungan, mulai reservasi, sandal, pemandu, dan visitor counter," katanya.

Menurut dia selama ini sudah dilakukan simulasi internal untuk naik Candi Borobudur sebanyak empat kali. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini