Kemiskinan Ekstrem Masih Terjadi di Jateng, Legislatif Ingatkan Soal Faktor Pendidikan

Angka kemiskinan ekstrem di Jawa Tengah (Jateng) yang masih cukup tinggi, menjadi problem dan membutuhkan perhatian dari banyak pihak

Budi Arista Romadhoni
Senin, 27 Februari 2023 | 17:00 WIB
Kemiskinan Ekstrem Masih Terjadi di Jateng, Legislatif Ingatkan Soal Faktor Pendidikan
Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah Heri Pudyatmoko. [Istimewa]

"Penanganan harus berjalan dari banyak sektor sekaligus. Semua pihak bekerja sama dengan memenuhi tanggung jawab serta mencapai keberhasilan di sektornya masing-masing. Sehingga bisa lebih cepat sampai ke peningkatan yang ingin dicapai," tegasnya.

Hal ini turut mengacu pada mandatori kebijakan pemerintah pusat, melalui arahan/instruksi Presiden untuk mencapai tingkat kemiskinan ekstrem nol (zero) persen pada tahun 2024.

Diketahui, persentase penduduk miskin ekstrem di Jawa Tengah mengalami penurunan dari 2,28 persen pada tahun 2021 menjadi 1,97 persen pada tahun 2022. Akan tetapi, upaya pengentasan kemiskinan masih harus menjadi program prioritas.

Hal ini mengingat masih ada 15 kabupaten/kota dengan tingkat kemiskinan yang masih di atas rata-rata Provinsi Jateng dan Nasional.

Baca Juga:Asik! 461 KK di Kebumen Tidak Gelap-gelapan Lagi, Dapat Sambungan Listrik Murah dari Ganjar

"Diperlukan upaya bagaimana terus memperkuat sektor-sektor unggulan Jawa Tengah, agar tetap tumbuh positif. Karena merupakan kontributor terbesar pada perekonomian Jawa Tengah," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak