“Dulu pernah di-survei dari Jogja dan Solo tapi kebetulan bukan saya yang mendampingi. Hasil penelitiannya bagaimana juga belum ada tindak lanjut,” ujar Rosidin.
Sang Guru Pertanian
Warga meyakini keberadaan Pangeran Dipokusumo memberikan perlindungan kepada penduduk sekitar.
Tidak hanya melindungi wilayah desa dari gempuran artileri Belanda pada masa perang kemerdekaan, Pangeran Dipokusumo secara tersirat melindungi warga dari bencana Gunung Merapi.
Baca Juga:Duar!!! Rumah di Magelang Meledak Diduga Akibat Bubuk Mercon, Satu Orang Tewas
Warga sekitar makam meyakini ‘Pengeran Dipokusumo’ akan memberikan pertanda jika Gunung Merapi akan erupsi.
Tanda itu serupa siulan bernada tinggi yang persis suara peluit sawangan yang biasa dipasang pada pangkal ekor merpati.
“Warga yang mengetahui itu ada suara burung merpati berputar-putar pada malam hari di wilayah kampung terus kembali lagi ke arah Gunung Kuli.”
Menurut Rosidin tanda peringatan itu terdengar sebelum erupsi besar Merapi tahun 2010, dan yang terbaru saat terjadi guguran awan panas pada 11 Maret 2023 lalu.
“Kalau sudah muncul pertanda itu bisanya ada yang ziarah ke makam. Kita mengadakan tahlil memohon keselamatan kepada Tuhan.”
Baca Juga:Fenomena Laron di Magelang, Pengendara Sepeda Motor Banyak yang Terjatuh Akibat Jalan Menjadi Licin
Selain dikenal setia memberi perlindungan warga dari ancaman bahaya, Pangeran Dipokusumo juga mewarisi ilmu bercocok tanam.