SuaraJawaTengah.id - Penjemputan jenazah korban pembunuhan berencana Mbah Slamet diwarnai isak tangis.
Suasana haru menyelimuti prosesi serah terima dua jenazah Theresia Dewi (48) dan Okta Ali Abrianto (31) hari ini, Selasa (11/4/2023).
Kedua korban tersebut diketahui merupakan ibu dan anak. Theria dan Okta diketahui merupakan warga Mertoyudan, Kabupaten Magelang.
Sambil menitikan air mata, Kakak kandung Theresia Dewi, Yusuf Edi Gunawan bercerita, pihaknya telah mencari adiknya bertahun tahun.
Sampai akhirnya ia mendapatkan berita kasus pembunuhan berantai dukun pengganda uang belum lama ini.
Kemudian ia mengingat, kedua korban sempat pamit ke Banjarnegara pada November namun tak ada kabar setelahnya. Bahkan tidak bisa dihubungi baik Theresia maupun keponakannya, Okta.
Tak lama, pihaknya melapor ke Polres Banjarnegara dan dilakukan pencocokan data. Yusuf mengaku mengenal benda yang ditemukan bersama jenazah korban pembunuhan sang dukun.
Beruntung, kedua jenazah tersebut berhasil diidentifikasi melalui pencocokan data ante mortem.
Kedua jenazah langsung dibawa oleh pihak keluarga setelah sebelumnya dilakukan serah terima dari Polres Banjarnegara pada keluarga di RSUD Banjarnegara.
Baca Juga:Delapan Jenazah Korban Pembunuhan Berencana Mbah Slamet di Banjarnegara Berhasil Teridentifikasi
Kedua ibu dan anak ini pergi ke Banjarnegara sekitar November 2021 dengan alasan mengambil uang.
Ibu dan anak ini berangkat ke Banjarnegara setelah sebelumnya berangkat ke Kota Salatiga pasa akhir November.
Dengan penemuan ini, sang kakak bersyukur karena adik dan keponakannya bisa ditemukan meski dalam kondisi sudah meninggal dunia.
“Kami mengucapkan terima kasih pada Polres Banjarnegara yang telah menemukan adik dan keponakan saya, meski adik dan keponakan kami ditemukan dalam keadaan meninggal dunia,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Polres Banjarnegara berhasil mengungkap identitas delapan dari 12 korban pembunuhan sadis Tohari alias Mbah Slamet sang dukun pengganda uang di Banjarnegara.
Beberapa korban yang berhasil teridentifikasi kemudian diambil oleh pihak keluarga untuk dimakamkan di kampung halamannya.
Kontributor : Citra Ningsih