Sulfur atau bubuk belerang sering dijumpai pada bahan dasar kosmetik atau obat kulit. Sedangkan serbuk alumunium dipakai sebagai media penghantar arus pada perangkat elektronik.
Semua bahan mudah terbakar itu jika berada di tangan orang amatir dan minim pengetahuan kimia, bisa berubah menjadi bencana.
“Yang memproduksi bahan mercon itu kan campuran. Bahan-bahan itu (bahan dasar pembuat petasan) bisa digunakan untuk hal baik.”
Masih soal pengawasan penggunaan bahan mercon, Danu Wiratmoko menyebut wacana menggelar festival khusus menyalakan petasan secara legal namun terbatas.
Wacana ini mungkin bisa menjadi jalan tengah mengatasi situasi nyaris mustahil memadamkan total tradisi menyundut petasan.
“Sulit menghilangkan. Tapi kalau mau, membuat tradisi yang diorganisir. Ada pembatasan, pengawasan. Dibatasi pembelian potasium maksimal berapa. Memang agak rigid (kaku) nantinya.”
Festival perang petasan dan meriam karbit pernah diadakan di jembatan Sungai Melawi, Kalimantan Barat. Baru tahun ini acara itu dilarang aparat keamanan dan pemerintah setempat.
Alasannya, tradisi perang petasan dan festival meriam karbit menimbulkan kerumunan yang menyebabkan gangguan keamanan.
Beda dengan Pemerintah Kota Pontianak yang tetap mengizinkan festival meriam karbit memeriahkan perayaan Idul Fitri 1444 H.
Baca Juga:H+3 Lebaran, 42 Ribu Pemilir Tiba Di Jakarta
Karbit atau senyawa kimia kalsium karbida (CaC2) sering digunakan untuk bahan mengelas besi dan baja. Gas yang terkumpul dalam tabung kayu, hasil reaksi mencampur karbit dengan air menimbulkan dentuman keras jika disulut api.