Memadamkan Mercon di Hari Raya, Tradisi Usang Bertaruh Nyawa

Menjelang Lebaran tahun 2023, di Kabupaten Magelang saja terjadi 2 kali insiden ledakan mercon berskala besar. Kejadian serupa terulang di Kendal dan Kebumen.

Ronald Seger Prabowo
Selasa, 25 April 2023 | 14:02 WIB
Memadamkan Mercon di Hari Raya, Tradisi Usang Bertaruh Nyawa
Polresta Magelang menyita 552 kilogram bahan pembuat petasan. [Dok. Polresta Magelang]

Kayu yang sering digunakan menjadi meriam biasanya jenis mabang atau maranti. Kayu keras ini dililit rotan agar tidak pecah saat gas karbit meledak menghasilkan suara menggelegar.

Tradisi menyulut meriam karbit di Pontianak Kalimantan Barat, tercatat sebagai warisan budaya tak benda oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.  

Memang petasan lebih berbahaya dari karbit. Meski berkategori low eksplosif, racikan potasium, bubuk belerang, dan serbuk alumunium dalam jumlah besar bisa berakibat fatal.  

Penanganan karbit dan petasan juga tidak bisa disamakan. Tapi tanpa upaya serius menangani tradisi mercon -hampir- dipastikan daftar panjang para korban setiap tahun hanya jadi deretan statistik orang-orang yang kehilangan nyawa sia-sia.

Baca Juga:Mengerikannya Dampak Ancaman Peneliti BRIN Sebut Hahal Darah Warga Muhammadiyah, Reza Indragiri: Merekrut Calon Pelaku

Kontributor : Angga Haksoro Ardi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini