SuaraJawaTengah.id - Masyarakat Jawa memiliki kekayaan akan jajanan tradisional. Jika generasi Z lebih banyak mengenal jajanan masa kini seperti kebab, seblak, burger dan lain-lainnya.
Zaman generasi dulu sering kali ngemil dengan jajanan tradisional yang banyak di jual di pasar. Sayangnya di era millenium, jajanan tradisional khususnya di daerah Jawa sudah banyak tergantikan dan sulit ditemukan.
Padahal dulu jajanan tradisional banyak dicari dan jadi teman untuk ngopi maupun ngeteh. Dirangkum dari akun TikTok @cahdesa.id, berikut ini lima jajanan tradisional di Jawa yang sudah jarang ditemukan.
1. Clorot
Baca Juga:Kue Rangi, Jajanan Tradisonal Khas Jakarta yang Semakin Sulit Ditemukan
![Makanan bernama Clorot. [Istimewa]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/08/12/85926-kue-clorot.jpg)
Terbuat dari tepung beras dan gula merah, kue clorot dengan tekstur kenyal memiliki rasa manis yang khas. Bentuk kue ini menyerupai kerucut.
Kue yang dibungkus dan diulin memakai daun kelapa ini merupakan jajanan tradisional khas Purworejo.
Dulu kue clorot banyak diminati masyarakat Kota Yogyakarta. Tetapi saat ini cukup sulit mencari jajanan tradisional ini, sebab penjualnya tinggal sedikit dan hanya menjajakan di sekitar Pasar Pathuk.
2. Grontol
![Makanan ini bernama Grontol. [Istimewa]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/08/12/90824-grontol.jpg)
Mungkin generasi Z lebih populer dengan jajanan jagung, susu, keju (jasuke). Sebelum jajanan itu populer, masyarakat Jawa juga memiliki cemilan yang serupa bernama grontol.
Baca Juga:5 Rekomendasi Makanan Tradisional yang Bisa Jadi Ladang Bisnis, Auto Cuan!
Bahan utama grontol adalah jagung manis rebus dengan taburan parutan kelapa dan gula pasir. Dulu grontol banyak dijajakan keliling oleh para penjual. Namun saat ini sangat sulit menemukan jajanan grontol di depan rumah.