SuaraJawaTengah.id - Polusi udara di Ibu Kota Jakarta tengah jadi permasalahan serius dan menyita perhatian semua kalangan. Lalu bagaimana di Kota Semarang?
Kualitas udara di musim kemarau yang kian memburuk membuat masyarakat yang beraktivitas khawatir terserang penyakit pernapasan.
Berdasarkan rangkuman aplikasi pemantau udara, Nafas Indonesia. Sepanjang bulan Januari-Juni 2023, populasi udara di beberapa wilayah Kota Lunpia melampaui pedoman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) PM2.5.
Di Kota Semarang ada lima daerah yakni Semarang Barat, Gunungpati, Bongsari, Semarang Tengah, dan Ngaliyan yang sudah terpasang sensor nafas sejak bulan Juli 2022.
Baca Juga:Mobil Water Canon Polisi Dikerahkan untuk Mengurangi Polusi Udara Jakarta
Disebutkan masyarakat yang tinggal di Kecamatan Ngaliyan relatif lebih sering menghirup udara cukup baik ketimbang daerah lainnya.
Berikut ini rincian kualitas populasi udara berdasarkan aplikasi Nafas di Kota Semarang periode Januari-Juni 2023.
1. Semarang Barat
Tingkat konsentradi PM 2.5 berada diposisi 39 μg/m3. Masuk ketegori tidak sehat bagi kelompok sensitif.
2. Gunungpati
Baca Juga:Industri Jadi Biang Keladi Polusi Udara Jakarta, Menperin Angkat Suara
Tingkat konsentradi PM 2.5 berada diposisi 36 μg/m3. Masuk ketegori tidak sehat bagi kelompok sensitif.
3. Bongsari
Tingkat konsentradi PM 2.5 berada diposisi 35 μg/m3. Masuk ketegori tidak sehat bagi kelompok sensitif.
4. Semarang Tengah
Tingkat konsentradi PM 2.5 berada diposisi 35 μg/m3. Masuk kategori moderat.
5. Ngaliyan
Tingkat konsentradi PM 2.5 berada diposisi 31 μg/m3. Masuk kategori moderat.
Meski kesimpulan Nafas menyatakan rata-rata kualitas udara di lima Kota Semarang cukup tinggi. Namun ada beberapa waktu kualitas udara di Kota Lunpia cukup baik karena PM2.5 rendah yakni di Semarang bawah sekitar pukul 09.00-19.00 WIB. Sedangkan Semarang atas (Gunungpati) sekitar 08.00-16.00 WIB.
Kontributor: Ikhsan