SuaraJawaTengah.id - Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Jawa Tengah menggelar sosialisasi kepada calon peserta Liga 3 Jawa Tengah. Hal itu dilakukan jelang dimulainya kompetisi kasta ketiga di Indonesia itu.
Ketua Asprov PSSI Jawa Tengah, Yoyok Sukawi menyampaikan beberapa hal diantaranya terkait keamanan dan bagaimana pelaksanaan kompetisi Liga 3 tahun ini. Salah satunya soal dilarangnya kehadiran suporter tim tamu.
"Terkait izin, kami sudah komunikasi dengan Polda Jawa Tengah dan Alhamdulillah tanggapan dari Polda Jawa Tengah sangat baik. Namun, Polda meminta seperti Liga 1 dan 2 yakni stadion yang menggunakan penonton harus melakukan risk assessment sebagai persyaratan, kemudian juga sama dengan klub Liga 1 dan Liga 2 seluruh pertandingan tidak dapat dihadiri oleh tim tamu," ujar Yoyok Sukawi dari keterangan tertulis pada Senin (9/10/2023).
Kemudian terkait pembagian tim di fase grup, Yoyok Sukawi mengatakan bahwa klub peserta setuju maka grup akan dibagi dengan mempertimbangkan jarak antar homebase sehingga mengurangi beban finansial klub.
Baca Juga:Marak Kasus Bullying, Legislatif Minta Sekolah Serius Awasi Perilaku Siswa
"Kami juga berusaha menekan agar biaya kompetisinya tidak terlalu membebani tim, kemudian skema gruping pun kalo bisa yg sedaerah agar beban financial tim tidak terlalu berat. Jika nantinya disepakati tahapan kompetisi nanti kami akan lanjutkan melalui edaran blue print," lanjut Yoyok Sukawi.
Tak berhenti di situ, Yoyok Sukawi juga mengatakan bahwa pihaknya juga tengah berjuang supaya kompetisi Liga 3 putaran nasional dapat digelar di Jawa Tengah dengan alokasi tim berdasarkan jumlah peserta di tingkat provinsi.
"Serta untuk putaran nasional akan digelar pada periode April tahun depan, kami juga brusaha mengajukan menjadi tuan rumah, kemudian juga kami perjuangkan alokasi kuota timnya berdasarkan jumlah tim yg ikut serta dalam kompetisi di tingkat Provinsi masing-masing," kata Yoyok Sukawi.
Terakhir, Yoyok Sukawi menyampaikan bahwa semua peserta klub Liga 3 Jawa Tengah harus menjunjung tinggi sportifitas dan akan ada hukuman keras bagi siapa pun yang coba berbuat curang atau pun melakukan tindakan tidak sportif.
"Terakhir pesan Polda Jateng untuk menjadi perhatian bagi seluruh insan sepakbola Jawa Tengah baik klub, perangkat pertandingan, pemain, suporter untuk tunduk pada peraturan PSSI, Perpol, dan juga perundang-undangan yang berlaku. Polda Jateng memberi warning kepada kita semua agar nantinya saat penyelenggaraan kompetisi tidak ada lagi saling provokasi. Asprov PSSI Jawa Tengah juga menegaskan untuk disepakati bersama dan hal ini tertuang di dalam regulasi kompetisi jika ada klub peserta melakukan kerusuhan baik dari suporter ataupun antar pemain dan official maka kita sepakat tim tersebut akan didiskualifikasi. Kita semua berharap ini menjadi efek jera, serta menjadi perbaikan kualitas kompetisi di Jawa Tengah," pungkas Yoyok Sukawi.
Baca Juga:Selain Ramadhan Sananta, 4 Striker Lokal Ini Bisa Jadi Opsi Buat Direkrut PSIS Semarang