Menurut Oliv, fenomena banyaknya gerai es teh jumbo di pinggir jalan berhasil mengalahkan keviralan gerai Mixue yang berhasil buka dimana-mana. Sehingga hal tersebut patut dibanggakan.
"Walau jarak antar gerai es teh jumbo deket-deket, tetap laku semua. Di Ngaliyan dalam waktu singkat sudah ada puluhan gerai es teh jumbo, tapi Mixue baru dua," katanya sembari tertawa.
Perempuan asal Pati ini mengaku tidak khawatir fenomena es teh jumbo berumur pendek. Sebab es teh banyak disukai masyarakat dan harganya pun relatif murah.
"Saya yakin nggak bakal seperti es kepal millo. Harganya lumayan juga kan, jadi orang-orang hanya sekedar nyoba aja," tandasnya.
Baca Juga:Penjual Es Teh di Jogja Raup Rezeki di Tengah Kemarau Panjang, Sehari Bisa Kantongi Rp1,2 Juta
Sama seperti Anin, es teh jumbo buatan Oliv dalam sehari laku 200-300 cup. Meski keuntungannya sangat tipis, bagi Oliv paling penting usahanya terus berjalan.
"Keuntungan setiap cup kalau dihitung-hitung cuman Rp500 perak. Harga gula hari ini juga belum turun, jadi untung ngepres banget," tandasnya.
Kontributor : Ikhsan