Pertahankan Kampung Lama
Berdasarkan data Pusat Statistik Jateng, pembangun perhotelan di Kota Semarang cukup masif. Pada tahun 2016, total berdiri 60 hotel berbintang. Empat tahun kemudian atau 2020 angkanya bertambah jadi 90 hotel.
Baru-baru ini bangun Queen City Mall Semarang sudah berdiri megah di Jalan Pemuda. Semakin ramainya gedung-gedung megah tersebut mengindikasikan Kota Semarang pelan-pelan jadi peradaban modern.
Untuk menjaga Kampung Sekayu agar tidak tersentuh peradaban modern. Achmad Arief selaku orang yang dituakan di Kampung Sekayu selalu mengimbau pada masyarakat agar tidak menjual rumah mereka pada investor.
Baca Juga:Kisah Ahmad Roemani, Warga NU yang Bikin Rumah Sakit Muhammadiyah di Kota Semarang
Lelaki yang akrab disapa Arief menuturkan sepengetahuannya warga Sekayu yang telah menjual rumahnya ratusan juta atau milliaran. Sampai sekarang tidak ada warga Sekayu yang jadi jutawan.
"Kita upayakan semua warga harus punya sertifikat. Tapi tergantung persatuan dan kesatuan warga. Contohnya RT 1 hilang, tunjukkan ke saya ada nggak salah seorang dari mereka yang sukses jadi jutawan sekarang? Nggak ada," ungkap Arief.
Berkaca dari hal tersebut, Arief meminta warga Sekayu tidak tergiur dengan berapa pun jumlah uang yang ditawar investor. Sedangkan rumah adalah aset yang tak ternilai dan bisa diwariskan ke generasi berikutnya.
"Mending mempertahankan rumah walau sekecil apapun saya yakin tiga sampai empat anggota keluarga masih bisa hidup. Tinggal peran orang tua untuk membimbing dan mengarahkan anak-anaknya untuk sukses," pesan Arief.
Kontributor : Ikhsan
Baca Juga:Wali Kota Semarang Ingatkan ASN, Harus Netral Selama Pelaksanaan Pemilu 2024