SuaraJawaTengah.id - Weton Selasa Wage dalam primbon jawa, disebut-sebut orang tersebut tidak suka membesar-besarkan diri.
Bahkan, orang yang lahir dengan weton tersebut lebih sering mengalah kepada orang yang lebih cerewet daripada mempersoalkan hal-hal yang remeh.
Meskipun demikian, yang lahir Selasa Wage mempunyai semangat baja. Beberapa orang mungkin mengatakan sedikit kaku. Namun, ada pula yang akan menganggap teramat ndableg.
Di samping itu, andaikata orang tersebut merasa terancam, ego yang sensitif akan sangat mudah terusik sehingga cenderung bersikap cemburu.
Baca Juga:Lahir Salasa Kliwon, Punya Karakter Ramah, Ini Arti dan MaknanyaMenurut Primbon Jawa
Meski demikian, terkadang lawan-lawannya pun akan mengagumi nafsunya yang besar akan ilmu pengetahuan dan tekad kuat yang memungkinkan menelaah secara mendalam hal-hal yang menarik perhatian. Bila keadaan mulai memburuk ia akan tetap bertahan.
Mongso Kanem
Orang yang terlahir pada tanggal 10 November - 22 Desember, termasuk di dalam kedudukan mangsa "KANEM" yang lamanya orbit 43 hari dan ditandai dengan candra "Rasa Mulya Kasuciyan" yang berarti mendapatkan rasa bahagia karena perbuatan baik. Mangsa tersebut dibawah kekuasaan Batara Guru. Kedudukan Mangsa di Barat Daya dan saat itu musim hujan.
Batara Guru adalah Dewa yang merajai para Dewa. Pada awal keberadaannya bernama Manikmaya. Konon bercahaya putih gemerlapan. Menurut sabda Sang Hyang Tunggal bahwa Manikmaya kelak akan berkuasa dan berparas rupawan tanpa cacat. Tetapi ketika Manikmaya mendengar itu terbersitlah di dalam hatinya suatu kesombongan dan bangga.
Sang Hyang Tunggal mengetahui apa yang terbersit di dalam hati Manikmaya itu dan tidak berkenan. Maka disabdanya bahwa karena sifatnya itu kelak Manikmaya akan mendapatkan beberapa cacat pada tubuhnya.
Baca Juga:Cara Mencari Tanggal Baik untuk Acara Pernikahan Sesuai Weton Jawa
Dalam gambaran sang Manikmaya itu, tenyata akan menurun pula pada orang yang terlahir mangsa "KANEM" terkadang timbul suatu rasa bangga diri. Kemudian menyingkirkan jauh-jauh perasaan bangga diri itu diganti dengan perbuatan untuk kebaikan orang lain. Orang "KANEM" bila diperlukan, dia rela untuk berkorban.