Weton Rabu Kliwon: Seorang Pemikir Sejati, Cocok Jadi Orator dan Penulis Handal

Weton Rabu Kliwon jika dilihat dari ramalah Primbon Jawa adalah seorang pemikir sejati dengan sikap lembut disertai gaya duniawi yang mempesona yang mudah menarik orang lain

Budi Arista Romadhoni
Rabu, 15 November 2023 | 11:07 WIB
Weton Rabu Kliwon: Seorang Pemikir Sejati, Cocok Jadi Orator dan Penulis Handal
Ilustrasi Weton Rabu Kliwon (freepik)

Dalam gambaran sang Manikmaya itu, tenyata akan menurun pula pada orang yang terlahir mangsa "KANEM" terkadang timbul suatu rasa bangga diri. Kemudian menyingkirkan jauh-jauh perasaan bangga diri itu diganti dengan perbuatan untuk kebaikan orang lain. Orang "KANEM" bila diperlukan, dia rela untuk berkorban.

Penampilannya sangat simpati dan optimis, didalam pergaulan sangat disenangi oleh kawan-kawannya. Pandai bergaul dan dia sangat membenci kepalsuan.

Ada pula yang sangat ditakuti adalah kesepian. KANEM sangat menyukai pergaulan, senang bersahabat, dan berorganisasi. Karena sikapnya yang tegas dan julur, maka orang Kanem sering dapat menduduki tempat yang teratas. Begitu pula dalam pekerjaan.

Tercapainya jenjang karier yang tinggi dan dihormati orang setelah usia di atas 30 tahun. Seperti juga Sang Manikmaya setelah kejadian sabda-sabda Hyang Tunggal, barulah dia mantap dan benar-benar sadar. Kemudian menjalani kehidupan sebagai Batara Guru yang memegang keadilan, kekuasaan, dan disembah para Dewa dan Umat.

Baca Juga:Weton Rabu Legi Punya Kata-kata yang Bijaksana dan Dikagumi Banyak Orang

Pada umumnya kehidupan maupun nasib orang kelahiran Mangsa Kanem pada masa kanak-kanak kurang layak. Keluarganya mendapat ujian yang sangat berat. Ada-ada saja derita yang menimpa, kegagalan orang tua dalam usaha, dagang, maupun pekerjaan lain hingga menganggur. Kemelaratan, mungkin juga orang tuanya bercerai dan keluarga itu berantakan. Hingga kehidupan orang mangsa "KANEM" itu menjadi suilt. Bahkan tidak jarang pula orang "Kanem" ditinggal mati oleh kedua orang tua pada usianya yang masih kanak-kanak.

Seperti diuraikan terdahulu, penderitaan itu yang mendewasakan dirinya. Manikmaya terus berjuang mengatasi segala penderitaan karena Sabda Hyang Tunggal. Kemudian perjuangan dan ketabahan, serta kemauan yang keras untuk mau memperbaiki sifat-sifatnya yang kurang baik. Setelah menemukan kebenaran, barulah Hyang Tunggal mengampuni dan dinobatkan menjadi Raja dari semua Dewa dan penguasa tertinggi. Maka bergelar Batara Guru.

Begitulah orang kelahiran mangsa Kanem, banyak derita yang diterimanya ketika masih kanak-kanak. Barulah setelah dewasa, budi pekertinya mencapai kesadaran. Kejujuran, senang membela yang lemah, bahkan mau berkorban demi orang lain, pada saat-saat itulah keberuntungan mulai menghampirinya.

Dapat juga terjadi bahwa dia mendapat pertolongan dari orang lain yang bersimpati padanya. Atau pun dia akan mendapatkan jodoh dari orang yang kaya, sehingga dia akan mendapat kedudukan yang tinggi dan kaya raya serta banyak sahabat dan handai taulannya.

Wuku Wugu

Baca Juga:Lahir Salasa Kliwon, Punya Karakter Ramah, Ini Arti dan MaknanyaMenurut Primbon Jawa

Bila perjalanan Wuku Wugu memasuki orbit mangsa "Kanem", dampaknya terjadilah perubahan dari ketentuan asli pengaruh Wuku tersebut. Hal itu besar sekali artinya bagi kehidupan dan penghidupan seseorang, maupun, peristiwa-peristiwa Alam Semesta.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini