Menelusuri Sejarah Tanjakan Silayur Kota Semarang yang Mematikan, dan Mitos Urban Legend Hantu Ranem

Tanjakan Silayur di Kota Semarang yang rawan kecelakaan, konon, setiap kecelakaan yang terjadi disana sering dikaitkan dengan hal mistis

Budi Arista Romadhoni
Rabu, 15 November 2023 | 12:35 WIB
Menelusuri Sejarah Tanjakan Silayur Kota Semarang yang Mematikan, dan Mitos Urban Legend Hantu Ranem
Potret kondisi ruas jalan Silayur Kota Semarang nampak lenggang saat siang hari. Selasa (14/11/2023) [Suara.com/Ikhsan]

"Mitos disana (Silayur) Ranem nama hantunya. Tapi itu intinya bangsa jin yang menampakkan diri dengan menyerupai sosok Ranem. Suka menggoda orang-orang yang lewat di Silayur," kata Ketua Semarangker Pamuji Yuono.

Bertahun-tahun berkecimplung di dunia metafisika. Pamuji mengatakan ada beberapa penjelasan terkait penyebab jalanan Silayur sering terjadi kecelakaan.

"Dari segi ilmiah, tanjakan turunan curam dimanapun pasti sering terjadi kecelakaan.
Kalau dari segi metafisika, kadang manusia yang lewat situ lupa baca doa. Sehingga ada potensi setan untuk mengganggu," paparnya.

Diakui saat menelusuri tanjakkan Silayur, dia banyak menemui makhluk-makhluk ghaib seperti sosok kuntilanak, pocong, genderuwo dan dedemit dengan wajah berantakkan seperti korban kecelakaan.

Baca Juga:Harga Pangan Melejit, Mbak Ita Ingin UMK di Kota Semarang Naik

Namun, Pamuji meminta masyarakat tidak usah khawatir. Tanjakan Silayur hanya sebuah ruas jalan biasa yang tingkat kerawanan kecelakaannya perlu kewaspadaan.

"Tempat manapun dan apapun yang tadinya tidak angker. Tapi kalau dipercaya masyarakat angker akan bener-bener jadi angker. Setan dari bangsa jin bisa memvisualisasikan menjadi sosok yang ditakuti manusia," terangnya.

Sementara itu, berdasarkan catatan kepolisian data kecelakaan sepanjang tahun 2023 sampai bulan November ini hanya ada 9 peristiwa kecelakaan di ruas jalan Silayur.

Rata-rata penyebab yang ditulis oleh kepolisan karena kurangnya kewaspadaan dari pengemudi. Sehingga menimbulkan kecelakaan seperti menabrak sesama pengguna jalan, menabrak orang menyebrang, menabrak pembatas jalan dan lain-lainnya.

"Datanya turun mas, alhamdulillah belakangan ini nggak ada laka," ungkap Kasatlantas Polrestabes Semarang, AKBP Yunaldi.

Baca Juga:Wow! Pemkot Semarang Siapkan Anggaran Khusus untuk Bhabinsa-Bhabinkamtibmas, Demi Meningkatkan Keamanan

Kontributor : Ikhsan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak