Ditengah perjalanan mencari bukti-bukti sejarah. Ririe bersama tim sebenarnya hampir putus asa. Ketika mereka kesusahan mencari sumber primer untuk menguatkan kalau Ratu Kalinyamat bukan sekedar mitos belaka.
Beruntung, Alamsyah bertemu dengan seorang mahasiswa S3 yang sedang menempuh pendidikan di Portugal. Setelah cerita banyak, mahasiswa S3 ini mengantarkan tim peneliti Ratu Kalinyamat ke salah satu Universitas Katolik disana.
Tim pun berhasil menemukan sebuah dokumen yang akan menjadi sumber primer. Disalah satu dokumen, nama Ratu Kalinyamat sering disebutkan sebagai sosok perempuan penguasa yang tangguh.
"(Dokumen) itu ditulis menggunakan bahasa Portugis tua, tidak mudah mencari orang untuk menerjemahkan. Tapi kami berhasil menelaah dan dijelaskan bahwa para tentara Portugis kalau melihat kapal-kapal Ratu Kalinyamat seperti kapal induk Amerika. Jadi zaman dulu Jepara sudah bisa bikin pangkalan dan kapal besar," terang Ririe.
Baca Juga:Mengingat Kembali Kisah Johannes Van Der Steur, Kompeni Belanda Asuh Ribuan Anak di Magelang
Proses panjang dari tahun 2018 sampai 2022 pun membuahkan hasil. Ratu Kalinyamat telah resmi ditetapkan sebagai "Pahlawan Nasional" berkat jasa-jasanya memperjuangkan serta mempertahankan wilayah nusantara di periode 1549-1579.
"Tim banyak sekali menemukan elemen semacam suprise yang membuat kita terkagum-kagum. Meski Indonesia waktu itu belum ada, tapi Ratu Kalinyamat sudah punya visi menjaga wilayah perairan nusantara," pungkasnya.
Kontributor : Ikhsan