Cerita Rumah Gedong Eks Pejabat VOC di Kota Semarang: Cikal Bakal Lahirnya Kampung Kelengan

Sebagai kota bersejarah, Semarang banyak memiliki bangunan-bangunan peninggalan Belanda, salah satunya adalah rumah mantan pejabat VOC ini

Budi Arista Romadhoni
Sabtu, 25 November 2023 | 16:25 WIB
Cerita Rumah Gedong Eks Pejabat VOC di Kota Semarang: Cikal Bakal Lahirnya Kampung Kelengan
Potret rumah gedong peninggalan pejabat VOC yang masih berdiri kokoh di Kampung Kelengan. Sabtu (25/11/2023) [Suara.com/Ikhsan]

SuaraJawaTengah.id - Sebagai kota bersejarah, Semarang banyak memiliki bangunan-bangunan peninggalan Belanda. Di Kota Lama misalnya, nggak sedikit bangunan dengan arsitektur khas Eropa yang masih berdiri kokoh disana.

Selain kawasan Kota Lama, bangunan tua peninggalan Belanda juga tersebar di beberapa titik. Salah satunya di Jalan Kelengan Besar. Dipojok jalan itu terdapat sebuah rumah gedong bekas pejabat perusahaan Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC).

Lokasi rumah gedong itu nggak jauh dari gang masuk Jalan Kelengan Besar Kelurahan Kembangsari, Kecamatan Semarang Tengah. Jaraknya hanya sekitar 300 meteran.

Secara fisik, bangunan rumah berlantai dua itu masih berdiri kokoh. Walaupun cat warna putih yang mendominasi bangunan tersebut sudah banyak yang memudar.

Baca Juga:Sukarti, Gerobak Angkringan dan Cerita Kehidupan di Kolong Jembatan Kota Semarang

Dari jarak sekitar 20 meteran, rumah gedong itu sudah terlihat. Di depan pagar rumah tertera sebuah tulisan "Maaf Jalan Buntu". Artinya posisi rumah gedong itu berada di paling pojok Jalan Kelengan Besar.

Ketika saya masuk ke halaman rumah tersebut. Saya tidak sengaja bertemu dengan seorang perempuan paruh baya yang sedang bersih-bersih teras depan.

Pada Suara.com, Nunung mengaku rumah gedong itu masih berpenghuni. Tapi aktivitas di rumah gedong itu berfungsi sebagai kantor dan tempat penyimpanan bahan-bahan kimia.

Sewaktu Nunung kecil, rumah gedong itu paling mewah di Kampung Kelengan. Seingatnya, pagar masuk rumah itu dikelilingi pohon sawo manila. Lalu halaman rumah itu dilapisi pasir halus.

"Dulu lantai teras yang kita injak ini tinggi. Setiap tahun tanah disini mengalami penurunan jadi tambah pendek. Dulu rumah ini sampai terlihat dari Kampung Depok," ucap Nunung, Sabtu (25/11/23).

Baca Juga:Komentari Kasus Kekerasan Seksual di Semarang, Mbak Ita: Hukum Seberat-beratnya

Ditanya lebih jauh soal siapa pemilik pertama rumah tersebut. Nunung tidak begitu tau, dia hanya tau rumah itu dimiliki seorang dokter yang merupakan generasi ke delapan dari pemilik rumah gedong tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini