SuaraJawaTengah.id - Bagi warga Semarang dan sekitarnya sudah pasti tak asing dengan landmark klenteng Sam Po Kong yang terletak di Jalan Simongan, Semarang Barat.
Sebagai destinasi wisata dan tempat peribadatan, komplek Sam Po Kong menyimpan beragam fakta unik.
Berikut diantara fakta unik terkait keberadaan klenteng Sam Po Kong tersebut.
Sam Po Kong dan sosok Zheng He
Menurut sejumlah sumber sosok Sam Po Kong dan Zheng He adalah dua orang yang berbeda. Zheng He disebut sebagai nakhoda kapal yang kemudian mendarat di Semarang dan menyebarkan agama Islam sementara Sam Po Kong merupakan pemilik kapal itu.
Tapi berdasar sumber akurat, fakta sebaliknya terkuak, bahwa Sam Po Kong dan Zheng He merupakan sosok yang sama.
Zheng He adalah tokoh keturunan China, dimana nenek moyangnya berasal dari Asia Tengah yang menikah dengan bangsa Han.
Ketika peralihan dari Dinasti Yuan ke Dinasti Ming, ayah Zheng He terbunuh, Zheng He kemudian ditangkap tentara Ming dan dijadikan pesuruh rumah di tempat pangeran Zhu Di.
Karena pengabdiannya pada 1402, Zheng He diangkat sebagai kasim tinggi. Ia kemudian mendapat penghargaan dan diangkat sebagai Thai Kam yakni pejabat yang dekat dengan keluarga kaisar dengan gelar San Po atau Sam Po.
Baca Juga:Gagal Menang di Laga Akhir 2023, PSIS Semarang Justru Catatkan Rekor Apik di Kandang
Sejak tahun 1431, Zheng He atau disebut juga Cheng Ho dikenal dengan gelar Sam Po Kong atau Sam Po Toa Lang yakni Dewa Tiga Pusaka.
Goa di Dalam Klenteng Sam Po Kong
Bangunan inti dari klenteng Sam Po Kong yakni sebuah goa batu yang dipercaya sebagai tempat awal mendarat dan markas Laksamana Zheng He atau Cheng Ho.
Di dalamnya pengujung bisa melihat patung yang dipercaya sebagai patung Sam Po Tay Djien. Pada tahun 1704, goa peninggalan Zheng He tertimbun longsor dan sebagai penghormatan dibuatlah goa baru yang dilengkapi altar dan juga patung Zheng He serta pengawalnya.
Sam Po Kong dan Unsur Budaya Islam Tionghoa
Saat ini komplek Sam Po Kong kerap digunakan sebagai tempat ziarah dan sembahyang karena menganggap Cheng Ho merupakan sosok dewa.
Tapi sejarah membuktikan bahwa Zheng He atau Cheng Ho merupakan seorang laksamana yang beragama Islam.
Ketika ia berlabuh ke Semarang ia sempat mendiami sebuah goa dan mendirikan masjid.
Tapi saat ini masjid itu beralih fungsi menjadi klenteng.
Jangkar Keramat
Di dalam komplek Sam Po Kong terdapat sebuah jangkar yang dipercaya merupakan petilasan kapal milik Zheng He atau Cheng Ho.
Jangkar yang diberi nama Kiai Djangkar tersebut disebut telah berusia lebih dari 6 abad.
Tak sedikit para peziarah yang datang ke Sam Po Kong menyempatkan mengunjungi Kiai Djangkar untuk sekadar melihat dan juga sembahyang.
Pohon Rantai Berusia Ratusan Tahun
Selain keberadaan Kiai Djangkar di komplek Sam Po Kong ini juga terdapat pohon yang usianya hampir sama dengan jangkar petilasan kapal Zheng He atau Cheng Ho.
Pohon yang disebut sebagai pohon rantai ini berdiri kokoh dan memayungi sebagian komplek Sam Po Kong.
Sesuai namanya, pohon ini memiliki akar yang saling berlilitan serupa rantai.