Prabangkara pun kemudian dihukum dengan diikat di layang-layang yang kemudian terjatuh di belakang Gunung yang bernama Mulyoharjo, Jepara.
Di situlah Prabangkara kemudian mewariskan ilmu seninya melalui seni mengukir kepada warga setempat yang kemudian diwariskan secara turun-temurun.
Sementara itu bila merunut sejarah, seni ukir Jepara sudah ada sejak tahun 1549 di masa Ratu Kalinyamat.
Putrinya yang bernama Retno Kencono disebut punya andil besar dalam perkembangan seni ukir Jepara.
Baca Juga:Siap Hadapi Debat Ketiga, Ganjar Pranowo Akan Fokus Terhadap Isu Ini
Selanjutnya ada menteri bernama Sungging Badarduwung ahli ukir dari Campa yang kemudian turut membuat seni ukir Jepara makin berkembang.