Salam Metal Ma'ruf Amin di Acara PDIP, Pengamat Undip Sebut Ada Pesan Mengharukan

Wakil Presiden (Wapres) Ma'aruf Amin ikut berpose salam metal saat menghadiri acara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-51 PDIP menjadi sorotan publik

Budi Arista Romadhoni
Rabu, 10 Januari 2024 | 17:45 WIB
Salam Metal Ma'ruf Amin di Acara PDIP, Pengamat Undip Sebut Ada Pesan Mengharukan
Wakil Presiden Ma'ruf Amin saat salam metal bersama Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. [YouTube/PDI Perjuangan]

SuaraJawaTengah.id - Wakil Presiden (Wapres) Ma'aruf Amin ikut berpose salam metal saat menghadiri acara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-51 PDIP di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (10/1/2024).

Momen pose ciri khas PDIP itu dilakukan Ma'ruf Amin saat sesi foto bersama dengan sejumlah petinggi partai. Pose tersebut pun menyita perhatian publik di sosial media.

Pengamat Politik Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Muchammad Yulianto menyebut ada sebuah pesan dibalik pose metal yang dilakukan Ma'aruf Amin tersebut.

Dalam sudut pandangannya, Ma'aruf Amin secara tidak langsung mewakili Presiden Jokowi yang kebetulan absen lantaran ada tugas negara di Filipina.

Baca Juga:Menggembirakan! Sekjen PDI Perjuangan Sebut Hasil Survei Menempatkan Ganjar-Mahfud MD Lebih Baik dari Paslon Lainnya

"Soal salam metal, itu menunjukkan posisi beliau itu penengah. Dengan ikut salam tiga jari, dia sebenarnya ingin mencoba untuk menengahi konflik yang semakin panjang antara Pak Jokowi dan PDI-P agar tak makin jauh," kata Yulianto pada Suara.com, Rabu (10/1/24).

Sebagai tokoh dengan latar belakang ulama, sosok Ma'aruf Amin diyakani sangat dibutuhkan untuk jadi penengah konflik antara Presiden Jokowi dan PDIP.

"Pak Wapres bukan orang politik. Dia murni seorang tokoh agama yang dijadikan wakil presiden. Tak punya beban politik dan agenda politik," imbuhnya.

Beberapa Kali Beda Pandangan

Diakui Yulianto, setelah terjadi putusan Mahkamah Konstitusi (MK). Sikap Presiden Jokowi dan Ma'aruf Amin sering kali beda pandangan. Terbaru mereka bahkan bersebrangan terkiat persoalan debat capres.

Baca Juga:Kader PDIP di Jateng Dua Kali Geber-geber Knalpot Motor, di Boyolali Berakhir Tragis

"Jadi sejak saat itu (setelah kasus MK) pandangan pak wapres beda secara etika politik," jelasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini