"Semoga mereka yang nanti terpilih jangan suka sok sibuk di parlemen. Tetap ingat yang dibawah," harapnya.
Budaya Politik
Setiap musim pemilu para politisi di Indonesia sering kali mendadak jadi rajin berziarah kubur ke makam ulama, datang ke dukun hingga mengunjungi tempat-tempat ibadah.
Rupanya fenomena lima tahunan itu sudah menjadi budaya yang mengakar dan sudah sejak dulu. Pengamat Politik Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Wahid Abdulrahman tidak mengetahui secara pasti kapan hal tersebut jadi sebuah budaya.
Baca Juga:Caleg Gagal Berpotensi Alami Gangguan Mental, Ini Penjelasan Psikiater
"Politik budaya seperti ziarah kubur jelang pemilu itu sudah berlangsung sejak lama," kata lelaki yang akrab disapa Wahid.
Tanpa orang sadari setiap momen pemilu sebenarnya ada budaya politik menarik seperti ziarah kubur, meminta bantuan ke dukun hingga menghindari tempat-tempat tertentu yang bisa bikin sial.
Kata Wahid budaya politik tersebut tak hanya terjadi setiap pemilu. Momen pilkada hingga level pilkades pun akan ramai terjadi hal-hal seperti itu.
"Budaya politik semacam itu sudah turun temurun. Jadi setelah mereka melakukan aspek rasional seperti kampanye. (Politisi) juga melakukan aspek spiritulitas untuk pemantapan," imbuhnya.
Wahid kemudian memaparkan adanya budaya politik di Indonesia dikarenakan efek tradisi masyarakat Jawa dalam membangun kedeketan spiritualitas dengan sang penciptanya.
Baca Juga:Dua Rumah Sakit di Kota Semarang Siap Tampung Caleg Stres Kalah Pemilu, Ini Lokasinya
"Bukan mereka tidak percaya diri, tetapi sebagai pelengkap atau penyempurna untuk membuat orang semakin yakin secara lahir dan batinnya," pungkasnya.