Awas! Bullying Bisa Tingkatkan Risiko Kesehatan Mental Anak

Bullying atau perundungan pada anak tentu akan berdampak buruk. Masalah mental akan berpengaruh di kemudian hari

Budi Arista Romadhoni
Minggu, 18 Februari 2024 | 12:12 WIB
Awas! Bullying Bisa Tingkatkan Risiko Kesehatan Mental Anak
Ilustrasi anak hilang (Unsplash/Lucas)

SuaraJawaTengah.id - Bullying atau perundungan pada anak tentu akan berdampak buruk. Masalah mental akan berpengaruh di kemudian hari. 

Studi telah menemukan bahwa anak-anak yang menjadi korban bullying atau perundungan pada usia 11 tahun mengembangkan ketidakpercayaan interpersonal yang kuat seiring bertambahnya usia dan berisiko tiga kali lipat mengalami masalah kesehatan mental pada akhir remaja.

Dalam studi yang dipimpin bersama oleh UCLA Health dan University of Glasgow menunjukkan bahwa ancaman sosial, seperti bullying, dapat memengaruhi kesehatan mental anak dengan membentuk keyakinan bahwa orang lain tidak dapat dipercaya atau bahwa dunia bersifat bermusuhan, berbahaya, atau tidak dapat diprediksi.

Keyakinan tersebut kemudian menyebabkan perkembangan masalah kesehatan mental, seperti kecemasan, depresi, hiperaktivitas, dan kemarahan pada tahun-tahun berikutnya. Temuan tersebut dipublikasikan dalam jurnal Nature Mental Health.

Baca Juga:Cegah Kasus Bullying, Wali Kota Semarang Minta Sekolah Perbanyak Kegiatan Positif untuk Siswa

Studi sebelumnya telah menunjukkan adanya hubungan potensial antara bullying pada masa kanak-kanak dan masalah kesehatan mental, seperti depresi, penyalahgunaan zat, kecemasan, dan tindakan menyakiti diri sendiri.

Namun, studi saat ini mengkonfirmasi jalur bagaimana perundungan menyebabkan ketidakpercayaan dan akhirnya berkembang menjadi masalah kesehatan mental.

Para peneliti mengevaluasi sampel populasi sekitar 10.000 anak di Inggris yang menjadi bagian dari Millennium Cohort Study dan menemukan bahwa anak-anak yang menjadi korban perundungan pada usia 11 tahun mengembangkan ketidakpercayaan interpersonal yang lebih besar pada usia 14 tahun.

Studi itu menunjukkan bahwa mereka memiliki kemungkinan sekitar 3,5 kali lipat lebih tinggi untuk mengalami masalah kesehatan mental secara klinis pada usia 17 tahun dibandingkan dengan mereka yang mengalami ketidakpercayaan yang lebih sedikit.

"Tidak ada topik kesehatan masyarakat yang lebih penting daripada kesehatan mental remaja saat ini," kata Dr. George Slavich, yang memimpin Laboratorium Penilaian Stres dan Penelitian UCLA Health dikutip dari ANTARA pada Minggu (18/2/2024).

Baca Juga:Marak Kasus Bullying, Legislatif Minta Sekolah Serius Awasi Perilaku Siswa

Untuk membantu remaja mencapai potensi penuh mereka, kita perlu berinvestasi dalam penelitian yang mengidentifikasi faktor risiko untuk kesehatan yang buruk dan menerjemahkan pengetahuan ini ke dalam program pencegahan yang dapat meningkatkan kesehatan dan ketangguhan seumur hidup, tambahnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini