Peringatan Dini BMKG, Jawa Tengah Berpotensi Diguyur Hujan Lebat

Jawa Tengah berpotensi diguyur hujan lebat pada Kamis (7/3/2024). Hal itu berdasarkan data prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG)

Budi Arista Romadhoni
Kamis, 07 Maret 2024 | 07:35 WIB
Peringatan Dini BMKG, Jawa Tengah Berpotensi Diguyur Hujan Lebat
Ilustrasi hujan lebat [antara]

SuaraJawaTengah.id - Jawa Tengah berpotensi diguyur hujan lebat pada Kamis (7/3/2024). Hal itu berdasarkan data prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

BMKG pun mengingatkan, Jawa Tengah berpotensi hujan lebat dengan kecepatan lebih dari 50 milimeter per hari pada hari ini.

Berdasarkan laman resmi BMKG, hujan lebat ini akan menerjang wilayah mulai dari Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur.

Hujan lebat juga akan menerjang Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat dan Papua.

Baca Juga:Pj Gubernur Jateng Minta 258 Petugas Haji Memberikan Pelayanan Terbaik

Dari seluruh wilayah tersebut, hujan lebat di beberapa wilayah seperti Aceh, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Jawa Barat, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Utara dan Kalimantan Selatan akan disertai dengan terjangan angin kencang.

Bahkan hujan di beberapa wilayah itu tergolong hujan badai, karena disertai kilat dan petir seperti Aceh, Sumatera Barat, Riau, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur.

Hujan di Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Maluku Utara, Maluku hingga Papua Barat pun tergolong disertai kilat dan petir.

Sementara itu, Prakirawan BMKG Efa Septiani mengatakan, keberadaan Madden Julian Oscillation (MJO) yang teridentifikasi masih aktif ditambah masih adanya gelombang Rossby Ekuator berkontribusi meningkatkan curah hujan di Indonesia.

Efa menuturkan, MJO terletak di Samudra Hindia dan gelombang Rossby Ekuatorial ada di Sumatera bagian utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, dan juga Papua bagian selatan.

Baca Juga:Berstatus Internasional, Dua Bandara di Jawa Tengah Tak Punya Rute Penerbangan ke Luar Negeri

"Selain itu terdapat juga bibit Siklon Tropis 91S di Samudra Hindia sebelah barat Sumatra yang memberi dampak tidak langsung berupa gelombang laut berkisar 1,25 hingga 2,5 meter," katanya dikutip dari ANTARA

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak