Potret Mudik 2024: Ada yang Berkorban Sebrangi Lautan hingga Menahan Rindu Tak Bisa Pulang

Cerita mudik selalu berkesan dari tahun ke tahun, meski jalanan ramai dan sulit dilalui tetap saja dilakukan untuk bertemu saudara hingga orang tua di kampung halaman

Budi Arista Romadhoni
Senin, 08 April 2024 | 13:54 WIB
Potret Mudik 2024: Ada yang Berkorban Sebrangi Lautan hingga Menahan Rindu Tak Bisa Pulang
Potret para pemudik selepas turun dari Kapal Pelni di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Senin (8/4/24) [Suara.com/Ikhsan]

SuaraJawaTengah.id - Dede Wahyu rela melakukan perjalanan mudik berhari-hari dengan menempuh jalur laut hingga darat dari Jakarta menuju kampung halamannya di Grobogan, Jawa Tengah.

Lelaki berusia 37 tahun itu memulai petualangan mudik dari Pelabuhan Tanjung Priok. Bahkan dirinya sudah mengantre di pelabuhan tersebut sejak Minggu (7/4/2024) pagi.

Dede sapaan akrabnya menceritakan Kapal Pelni yang ia tumpangi baru berangkat dengan tujuan akhir Pelabuhan Tanjung Emas pukul 16.30 WIB sore. Artinya Dede bersama istri dan anaknya rela menunggu hampir seharian.

Selepas kapal Pelni meninggalkan dermaga. Tak banyak aktivitas yang dilakukan Dede selain menikmati perjalanan dan beristirahat di dalam kapal.

Baca Juga:Demi Sang Buah Hati, Pemudik dari Tangerang Ajak Kucing Kesayangan Mudik ke Semarang

Setibanya di Pelabuhan Tanjung Emas hari Senin (8/4/24) kisaran pukul 09.00 WIB. Dede nggak menyembunyikan perasaan leganya setelah berlayar di lautan lepas selama 16 jam.

Namun untuk menuju kampung halaman di Grobogan. Dede masih harus berjuang mengeluarkan tenaga dengan memacu kendaraan roda dua.

"Setiap lebaran wajib pulang. Ini mau pulang ke rumah mertua," ucap Dede saat ditemui Suara.com di area Pelabuhan Tanjung Emas.

Dede sudah mengadu nasib ke ibu kota Jakarta dari tahun 1997. Baginya lebaran idulfitri merupakan hal yang intim untuk bersua seluruh anggota keluarga di kampung.

"Jaga silaturahmi dengan kakak-adik istri. Memang mertua saya sudah nggak ada. Tapi tali silaturahmi dengan saudara-saudara istri jangan sampai terputus," bebernya.

Baca Juga:Pj Gubernur Jateng Lepas 11.600 Orang Warganya Mudik Gratis Gunakan Bus

Sama halnya dengan Dede, Nur Hidayah nggak pernah melewatkan momen mudik. Meski dirinya sudah menetap dan memiliki rumah di Tangerang Selatan. Dia selalu menyempatkan waktu untuk menemui orang tuanya di Klaten.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini