"Waktu dulu sekolah ini masih sering dikunjungi orang-orang Belanda. Kalau ada tamu dari sana, kita menyambut mereka dengan gamelan dan penampilan seni dari siswa-siswi," ujarnya.
Karena sekolah SDN Sarirejo ini memiliki sejarah panjang terhadap sosok R.A Kartini. Setiap tanggal 21 April, sekolah ini rutin mengadakan acara untuk mengenang dan mereflesikan sosok tokoh yang sangat berjasa terhadap kaum perempuan.
Masih dijelaskan Suwarni, pihak sekolah saat ini sedang berusaha mengembalikan atau memasukkan sedikit kurikulum yang pernah diajarkan sekolah Kartini dulu.
"Setiap hari Jumat itu kita selalu mengenalkan sejarah riwayat R.A Kartini, visi dan missi beliau, dan tentang sekolah ini secara keseluruhan," terangnya.
Baca Juga:Semarang dan Sekitarnya Berpotensi Diguyur Hujan pada Selasa 16 April 2024, Ini Penjelasan BMKG
Adapun kurikulum sekolah Kartini dulu sepengetahuan Suwarni lebih fokus pada keterampilan seperti menjahit, menyulam, hingga membatik.
Suwarni berharap pemerintah setempat memberikan perhatian lebih untuk memelihara bangunan cagar budaya di sekolahannya. Diakuinya sama pihak kepala sekolah tidak mudah untuk merawat bangunan tua tersebut.
"Bagaimana caranya bangunan ini harus tetap lestari dan nggak bahaya untuk anak-anak. Kita harus terus meneruskan sejarah dan perjuangan R.A Kartini," pungkasnya.
Kontributor : Ikhsan
Baca Juga:Mbak Ita Ingatkan ASN Kota Semarang Masuk Kerja Sesuai Jadwal