Bukan Penggrebekkan
Sementara itu, Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Satake Bayu Stefanus membenarkan dulu sempat ada aktivitas perjudian di tempat elite tersebut. Tapi saat ini ia menjamin sudah tidak ada lagi aktivitas perjudian.
"Iya, setidaknya pernah ada kegiatan itu (perjudian). Sekarang udah kosong, kami meminta masyarakat kalau ada informasi disampaikan agar ditindaklanjuti. Kalau perlu kita proses secara hukum," ujar Satake.
Satake kemudian memaparkan kalau video yang viral di sosial media ternyata bukan penggrebekkan. Video itu sebenarnya merupakan kericuhan suporter PSIS Semarang dengan PSS Sleman pada 3 Desember 2023 silam.
Baca Juga:Suporter Panser Biru Boikot Laga PSIS Semarang Vs Rans Nusantara, Ada Apa?
"Video itu mungkin benar, jadi video itu awalnya saat pertandingan bola antara PSIS Semarang dan dari Sleman. Suporter kemudian ribut ada yang melakukan perusakan-perusakan salah satunya merusak kendaraan," imbuhnya.
Para suporter yang ricuh juga dijelaskan Satake menyasar ke rumah elite yang jadi arena perjudian.
"Setelah ditindaklanjuti saat itu sudah tidak ada lagi, tempat itu digunakan untuk hal itu (perjudian)," tandasnya.
Kontributor : Ikhsan
Baca Juga:PSIS Semarang vs RANS Nusantar FC: Misi Bangkit Laskar Mahesa Jenar