Kisah Lita Novita UMKM Binaan BRI, Sempat Jadi Korban PHK, Tapi Berhasil Bangkit Saat Pandemi Covid-19 Melanda

Kisah Lita Novita yang menjadi korban PHK dan bangkit saat pandemi covid-19 masih melanda Indonesia dengan mendirikan usaha dan menjadi binaan BRI

Budi Arista Romadhoni
Rabu, 24 April 2024 | 20:14 WIB
Kisah Lita Novita UMKM Binaan BRI, Sempat Jadi Korban PHK, Tapi Berhasil Bangkit Saat Pandemi Covid-19 Melanda
Lita Novita, 54, Pemilik UMKM Lits Cooking yang merupakan binaan Rumah BUMN BRI Semarang. [Suara.com/Budi Arista Romadhoni]

SuaraJawaTengah.id - Bangkit dari keterpurukan tidak lah mudah. Apalagi saat Pandemi Covid-19 tengah melanda di Indonesia.

Namun hal itu dilakukan Lita Novita, 54, Pemilik UMKM Lits Cooking. Ia menjadi korban pemutusan hubungan kerja (PHK) dari perusahaan tempatnya bekerja.

Lita pun akhirnya memutuskan untuk membuka usaha di saat virus corona tengah menyebar di Indonesia.

"Saya dulu kerja di mebel, suami di cat Dari awal pandemi, saya dan suami saat itu sama-sama kena PHK. Bingung mau ngapain. Saya dari situ muncul coba jualan," ucapnya saat ditemui Suara.com pada Rabu (24/4/2024).

Baca Juga:Kisah Sri Purniyanti, Inovasi Kios Pulsa Jadi Agen BRILink, Hasilkan Cuan Jutaan Rupiah

Ia pun mengaku sempat bingung setelah membuka usaha. Pasalnya, UMKM adalah dunia yang baru baginya.

"Kemudian ada yang ngasih info untuk gabung ke rumah BUMN, bisa dapat ilmu dari digital marketing, pemasaran, dan ikut bazar," ucapnya.

Menurutnya, dengan gabung dengan Rumah BUMN BRI Semarang saat itu adalah keputusan yang tepat. Apalagi ia hanya mempunyai pengalaman di perusahaan mebel tempatnya bekerja.

"Kita bisa dapat pengalaman, BRI juga membantu bisa memasarkan produk. Waktu itu hanya kue kering saja, kemudian muncul ide untuk jualan makanan siap saji. Siaomay, dimsum, dan mengikuti pasar pangsar, intinya melihat pasar anak sekolah, dan itu kita jual di bazar yang dilakukan di sekolah, atau umum," ujarnya.

Usaha milik Lita pun makin berkembang dan semakin dikenal banyak orang. Ia bahkan memberanikan diri untuk menjajakan dagangannya di marketplace.

Baca Juga:Manfaatkan Toko Klontong, Tri Ananto Sukses Meraup Cuan dengan Menjadi Agen BRILink

"Kalau best seller ya Brownis dan kue kering saat momen lebaran atau natal. Pemasaran marketplace dari shoppe, tapi yaitu kalau pembelian dari online berisiko pecah, karena pakai jasa pengiriman," ucapnya.

"Brownis itu kita jual Rp40 ribu hingga Rp65 ribu yang premium. Kue kering dijual Rp70 ribuan," tambahnya.

Sementara itu, Koordinator Rumah BUMN Semarang, Endang Sulistiawati mengungkapkan kini sudah ada 7.000 UMKM yang bergabung.

Rumah BUMN Semarang sampai saat ini telah memfasilitasi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dengan menggelar berbagai pelatihan yang dibutuhkan untuk pengembangan usaha.

Rumah BUMN Sendiri didirikan pada 2017 oleh BRI. Pelaku UMKM dipersilakan bergabung dengan Rumah Kreatif BUMN secara gratis. Persyaratan memiliki usaha dan cukup menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP).

"Kita tujuan akhirnya adalah go global, bisa ekspor," ujar Koordinator Rumah BUMN BRI Semarang tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini