SuaraJawaTengah.id - PT Pupuk Indonesia (Persero) menyiapkan stok pupuk bersubsidi di Jawa Tengah sebanyak 100.957 ton atau setara dengan 176 persen dari ketentuan minimum yang ditetapkan Pemerintah sebesar 57.507 ton.
Stok tersebut terdiri dari pupuk Urea bersubsidi sebanyak 45.561 ton, NPK 55.396 ton dan NPK Formula Khusus 28 ton. Stok per tanggal 21 Mei 2024 ini sekaligus menjadi dukungan Pupuk Indonesia terhadap penambahan alokasi pupuk bersubsidi nasional oleh Pemerintah dari 4,7 juta ton menjadi 9,55 juta ton atau sebanyak dua kali lipat lebih.
"Kami memastikan stok pupuk bersubsidi di berbagai daerah di Indonesia aman dan sesuai regulasi, termasuk di Jawa Tengah," ujar General Manager (GM) Wilayah 1 Pupuk Indonesia, Roh Eddy Andri Wismono saat mengecek persediaan pupuk bersubsidi di Gudang Kalikuning, Kec. Pringapus, Semarang, dikutip dari keterangan tertulis pada Jumat (24/5/2024).
Ia menambahkan, tahun ini Pemerintah mengalokasikan pupuk bersubsidi untuk petani di Jawa Tengah sebanyak 1.414.306 ton, atau sekitar 14,8 persen dari alokasi nasional. Alokasi ini telah mendapatkan penambahan hampir dua kali lipat dari Pemerintah, dimana alokasi awal untuk Jawa Tengah hanya 752.244 ton.
Rinciannya alokasi terbaru Urea 773.647 ton dari sebelumnya hanya 452.612 ton, kemudian NPK ditambah menjadi 640.510 ton dari alokasi awal 299.611 ton, dan NPK Formula Khusus alokasi saat ini 149 ton dari sebelumnya hanya 21 ton. Pemerintah juga memberikan tambahan subsidi pupuk Organik sebesar 100.096 ton. Sementara realisasi penebusan pupuk bersubsidi Jawa Tengah hingga Selasa kemarin sekitar 26,2 persen atau 370.779 ton.
"Kami berharap stok yang ada dan penambahan alokasi pupuk bersubsidi dari Pemerintah bisa dioptimalkan oleh petani untuk meningkatkan produktivitas padi di Jawa Tengah sebagai lumbung padi nasional di tahun 2024 ini," tandas Roh Eddy kembali.
Adapun di Kabupaten Semarang, Pupuk Indonesia saat ini telah menyiapkan stok pupuk bersubsidi sebanyak 2.974 ton. Persediaan ini setara 408 persen atau lebih dari empat kali lipat dari ketentuan minimum yang dipersyaratkan Pemerintah, yaitu 728 ton. Stok ini sangat aman untuk memenuhi kebutuhan pupuk bersubsidi petani Semarang selama dua pekan ke depan.
Tahun 2024, Pemerintah telah mengalokasikan pupuk bersubsidi sebesar 29.647 ton untuk Kabupaten Semarang. Terdiri dari Urea 16.802 ton dan NPK 12.845 ton. Pupuk tersebut saat ini telah ditebus oleh petani di Kabupaten Semarang sekitar 23 persen atau 6.965 ton.
Untuk memastikan kelancaran penyaluran pupuk bersubsidi di Provinsi Jawa Tengah, Pupuk Indonesia juga telah menyiapkan sejumlah fasilitas penunjang. Antara lain sebanyak 4.905 kios, 262 distributor, dan 81 petugas lapangan yang akan memastikan semua petani yang telah terdaftar di e-RDKK berhak mendapatkan pupuk bersubsidi sesuai dengan regulasi.
Baca Juga:DPD PDIP Jawa Tengah Belum Buka Pendaftaran Kandidat Calon Gubernur, Ini Alasannya
Sementara itu, Keputusan Menteri Pertanian (Kepmentan) Nomor 249 Tahun 2024 tentang Penetapan Alokasi dan HET Pupuk Bersubsidi Sektor Pertanian Tahun Anggaran 2024 menyebut, petani yang bisa mendapatkan pupuk bersubsidi harus tergabung dalam Kelompok Tani dan terdaftar dalam elektronik rencana definitif kebutuhan kelompok (e-RDKK).
Pupuk bersubsidi ini diperuntukan bagi petani yang melakukan usaha tani 9 komoditas yaitu : subsektor tanaman pangan padi, jagung, dan kedelai, serta subsektor tanaman hortikultura cabai, bawang merah, dan bawang putih, dan subsektor perkebunan tebu rakyat, kakao, dan kopi.
Dari jenis-jenis usaha tani tersebut, ditetapkan bahwa kriteria luas lahan yang diusahakan maksimal 2 hektar, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pada aturan baru ini, e-RDKK dapat dievaluasi empat bulan sekali pada tahun berjalan. Dengan kata lain, petani yang belum mendapatkan alokasi bisa diinput pada proses pendaftaran eRDKK pada saat evaluasi di tahun berjalan.
"Dengan adanya penambahan alokasi, Pupuk Indonesia memastikan penyaluran pupuk bersubsidi tepat sasaran, karena selain dapat mengunakan Kartu Tani juga cukup dengan KTP melalui aplikasi iPubers. Petani dapat langsung mengecek kembali tambahan alokasi di Kios Pupuk Lengkap (KPL) yang ditunjuk untuk melayaninya. Penebusannya pun sudah dipermudah. Petani yang terdaftar sebagai penerima pupuk bersubsidi cukup membawa KTP pada saat penebusan," pungkasnya.