Dugaan Pelecehan Seksual di Ponpes Magelang, Adakah Tempat Aman Bagi Para Pencari Tuhan

Kekerasan seksual sering kali terjadi di Pondok Pesantren, terbaru dari Kabupaten Magelang

Budi Arista Romadhoni
Jum'at, 02 Agustus 2024 | 07:05 WIB
Dugaan Pelecehan Seksual di Ponpes Magelang, Adakah Tempat Aman Bagi Para Pencari Tuhan
Ilustrasi pelecehan seksual terhadap perempuan. [Suara.com/Iqbal Asaputro]

SuaraJawaTengah.id - Rahasia yang selama ini disimpan Bunga dengan rapat akhirnya terbongkar. Dia marah, kecewa, dan putus asa.

Dua tahun lamannya Bunga -bukan nama sebenarnya- diam menelan penderitaan menjadi korban kekerasan seksual.

Lukanya semakin nyeri karena AL tersangka pelaku kekerasan adalah pengasuh pondok pesantren tempat Bunga menuntut ilmu. Panutan yang selama ini ia hormati sama seperti orang tua sendiri.

“Katanya kalau dia (korban) tidak mau itu dosa. Dari awal mondok di situ katanya sudah ada doktrin, apapun sama guru kudu manut,” kata seorang sumber yang mengetahui kasus ini.

Baca Juga:Cara Warga Penghayat Kepercayaan Maknai Pancasila, Tapa Mutih di Kompleks Candi Sengi

Pondok pesantren tempat Bunga belajar di Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang ini bukan pondok yang besar. Hanya ada sekitar 20-an santri yang sebagian tinggal serumah dengan keluarga pengasuh pondok.     

Menginjak usia 26 tahun, Bunga termasuk santri senior. Santri putri lainnya berusia antara 19 hingga 23 tahun.

Sumber yang kami temui menjelaskan, bahwa belajar di pondok pesantren ini tidak dipungut biaya. Para santri perempuan ditampung di petak kamar di lantai atas rumah AL.    

“Satu rumah. Rumahnya kan satu. Gurunya tinggal di lantai bawah. Santri perempuan di lantai atas semua. Nanti (jika ada keperluan) dipanggil dari bawah. Teman-temannya pada dengar.”

Metode belajar di pondok pesantren ini juga terbilang longgar. Santri hanya wajib mengikuti dua sesi belajar: pagi dan malam.

Baca Juga:Kasus Penganiayaan: Geng Anak TOC Magelang Keroyok Remaja dengan 12 Tusukan, 6 Pelaku Ditahan

Jadwal mengaji pagi dimulai sebelum para santri berangkat kuliah di salah satu perguruan tinggi Islam yang lokasinya tak jauh dari situ. Mengaji malam, biasanya digelar setelah para santri pulang kuliah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini