Kisah Kampung Mati di Demak, Ibarat Surga yang Ditinggalkan Penghuninya

Kisah deretan rumah di Desa Timbusloko, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Selasa (20/08/2024)

Budi Arista Romadhoni
Rabu, 21 Agustus 2024 | 08:25 WIB
Kisah Kampung Mati di Demak, Ibarat Surga yang Ditinggalkan Penghuninya
Warga menuju Dukuh Timbulsloko, Desa Timbusloko, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, dengan menggunakan perahu nelayan, Selasa (20/08/2024). (suara.com/Sigit AF)

Perempuan berhijab itu mengaku sering mengalami kejadian aneh selama tinggal di Desa Timbulsloko.

"Ada bau masakan, padahal tidak ada yang memasak. Lalu, ada suara-suara di rumah samping, padahal tidak ada orang," katanya.

"Makanya wilayah sini dikenal sebagai kampung horor, penghuninya sudah tidak ada, tetapi banyak kejadian mistis," tambahnya.

Warga lainnya, Larso, mengaku kerap ditemui sesosok nenek berambut putih. Sosok itu berdiri di rumah kosong dan melambaikan satu tangannya, seolah memanggil dirinya.

Baca Juga:Banjir Terus, Pemkab Demak akan Bangun Rumah Pompa atasi Rob di Sayung

"Kadang ada orang duduk mengobrol, lampu menyala, padahal rumah itu tidak berpenghuni dan aliran listrik telah diputus," kata dia.  

Dengan berbagai kejadian tersebut, banyak nelayan atau pemancing yang menghindari melintas kampung itu ketika malam hari.

Warga yang Tersisa Hanya Punya Asa

Seseorang memandang deretan rumah kosong di Dukuh Timbulsloko, Desa Timbusloko, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Selasa (20/08/2024). (suara.com/Sigit AF)
Seseorang memandang deretan rumah kosong di Dukuh Timbulsloko, Desa Timbusloko, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Selasa (20/08/2024). (suara.com/Sigit AF)

Dukuh Timbulsloko, Desa Timbulsloko, kini berpenduduk sekitar 110 kepala keluarga (KK), padahal sebelumnya sebanyak 400 KK.

Warga yang bertahan memodifikasi rumahnya menjadi rumah panggung untuk terhindar dari rob.

Baca Juga:Geger Parade Sound System Rusak Jembatan, Polisi Tangkap 9 Orang Termasuk Kades

Tokoh Masyarakat Desa Timbulsloko Shobirin mengatakan warga yang pindah kebanyakan merasa lelah dengan keadaan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini