Ibu dari Dokter Aulia Buka Suara, Tangis Pecah, Pelaku Perundungan Bukan Orang Sembarangan

Nuzmatun Malinah tak kuasa menahan tangis saat menceritakan kasus perundungan yang menimpa anaknya, Dokter Aulia Risma Lestari

Budi Arista Romadhoni
Kamis, 19 September 2024 | 17:56 WIB
Ibu dari Dokter Aulia Buka Suara, Tangis Pecah, Pelaku Perundungan Bukan Orang Sembarangan
Nuzmatun Malinah, ibunda almarhumah Dokter Aulia Risma Lestari, mahasiswa PPDS Anestesi Undip, tak kuasa menahan tangis saat menceritakan kasus yang dialami anaknya, Rabu (18/9/2024) malam. (suara.com/Sigit AF)

"Masuk di PPDS, anak saya dididik dengan cara yang kasar, suara yang melegar-legar, anak saya jadi ketakutan," tuturnya.  

Malinah sudah beberapa kali menemui Kaprodi PPDS Anestesi Undip untuk mencarikan solusi atas kondisi anaknya. Namun, jawaban dari kaprodi membuatnya kaget.

"Saya menghadap, kaprodi, ada perlakuan yang seperti itu. Dijawabnya itu untuk melatih mental, dalam menghadapi berbagai pasien," katanya.

Dia pun mencerikan pungutan liar yang dialami anaknya. Diakatakannya, pungutan tersebut tidak hanya di semester pertama, tetapi juga di semester selanjut, meski nominalnya lebih kecil.

Baca Juga:Skandal Perundungan Guncang PPDS Undip-Kariadi, DPR: Tata Kelola Harus Diperbaiki!

"Iuran yang besar itu di semester 1, semester selanjutnya masih iuran, tetapi nominalnya lebih kecil," katanya.

Papa Aulia Menyusul Sang Putri

Malinah mengatakan kedekatan anaknya lebih ke sang ayah. Setiap hari, almarhumah menceritakan kegiatannya hari itu kepada sang ayah sepulang dari RSUP Dr. Kariadi.

"Papanya selalu menunggu telepon dari anaknya. Ditunggu sampai pukul 1 pagi," katanya.

Karenanya, ketika sang ayah mendengar kabar putrinya meninggal bunuh diri, pembuluh darahnya pecah. Ayah dr. Aulia menjalani perawatan tiga hari di RSUP dr Mangunkusumo Jakarta. Kemudian dinyatakan meninggal dunia pada 27 Agustus 2024.

Baca Juga:Kasus Dugaan Perundungan Mahasiswi Undip Terus Diusut, Keluarga Korban Tak Menyerah

"Bantulah saya, tolong bantu saya Anak saya harusnya ke sekolah, cari ilmu tapi apa yang terjadi. Tidak hanya anak saya, tetapi juga suami saya. Tolong bantu saya cari keadilan. Ini tidak hanya satu nyawa. Harusnya suami saya masih mendampingi saya, ya Allah," ungkapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini