SuaraJawaTengah.id - Menghadapi pekan ke-10 BRI Liga 1 2024/25, PSIS Semarang harus bersiap menjalani laga kandang rasa tandang melawan Persebaya Surabaya.
Meski memiliki status tuan rumah, PSIS terpaksa bermain jauh dari markasnya di Stadion Jatidiri Semarang, dan akan menjamu Persebaya di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, pada Sabtu (2/11/2024) sore.
Pelatih PSIS, Gilbert Agius, mengakui bahwa bermain di luar kandang asli menimbulkan tantangan tersendiri bagi Mahesa Jenar. Kondisi ini bukan hanya membuat tim merasa asing di “kandangnya sendiri” namun juga mempengaruhi strategi permainan.
Menurut Agius, absennya dukungan langsung dari suporter PSIS di stadion menambah kesulitan dalam menghadapi tim kuat seperti Persebaya.
Baca Juga:Mengintip Persiapan Akhir Stadion Jatidiri, Apa Saja yang Masih Perlu Dibenahi?
“Kami sudah lebih dari setahun tak bisa bermain di Stadion Jatidiri, dan kondisi ini terasa berat. Laga ini bagaikan laga tandang, dan Persebaya adalah lawan tangguh,” ungkap Agius dikutip dari laman resmi PT LIB. .
Dia juga menyesalkan pertandingan harus digelar tanpa penonton, yang menurutnya menghilangkan atmosfer unik yang biasanya menyertai laga antara PSIS dan Persebaya.
Bagi PSIS, pertandingan ini menjadi momen krusial untuk mendongkrak posisi di klasemen, mengingat mereka kini berada di peringkat ke-14 dengan 7 poin dari 9 pertandingan.
Agius menegaskan bahwa timnya akan tetap fokus menjalankan strategi dengan harapan meraih hasil positif, meskipun menghadapi tantangan besar bermain jauh dari basis suporter setia mereka.
“Saya harap persiapan kami sudah matang. Kami tahu betapa pentingnya laga ini, terutama bagi para suporter yang selalu memberikan energi lebih saat kami bermain di kandang,” tutup Agius dengan harapan tinggi akan laga penuh tantangan di Pulau Dewata.
Baca Juga:PSIS Semarang Harus Belajar dari Manchester United: Investor Baru Belum Tentu Bisa Memperbaiki Tim